Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI: Kekuatan Udara Modal Wujudkan Kepentingan Nasional

Kompas.com - 28/02/2017, 22:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, kekuatan udara sebuah bangsa merupakan salah satu instrumen yang dapat didayagunakan sebagai modal untuk mewujudkan kepentingan nasionalnya.

Hal itu disampaikannya saat memimpin upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Pangkohanudnas) dari Marsda TNI Abdul Muis kepada Marsda TNI Yuyu Sutisna di Makohanudnas Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (28/2/2017).

"Kedaulatan negara di udara ditentukan oleh kemampuan negaranya untuk menguasai ruang udara yang ada di atas wilayahnya," kata Gatot.

Ia menyebutkan, Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) merupakan bagian integral dari TNI yang bertugas menyelenggarakan upaya pertahanan keamanan terpadu atas wilayah udara nasional secara mandiri maupun bekerja sama dengan komando utama operasional lainnya.

Hal itu untuk mewujudkan kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Kohanudnas harus menyelenggarakan pembinaan administrasi dan kesiapan operasi unsur-unsur pertahanan udara TNI Angkatan Udara dan melaksanakan siaga operasi untuk unsur-unsur pertananan udara dalam jajarannya untuk mendukung tugas pokok TNI," ujar Gatot.

Kohanudnas, lanjut Gatot, dituntut untuk selalu menjaga kesiapsiagaan operasionalnya secara utuh, mampu memberikan efek penangkalan dan efek koersif bagi pihak lain yang akan mengganggu keutuhan wilayah dan kedaulatan NKRI.

"Keberhasilan dalam pencapaian tugas Kohanudnas, sangat tergantung kepada kemampuan, kekuatan dan pola gelar yang dilaksanakan dalam menjaga wilayah udara Indonesia," kata dia.

Terkait Pembangunan Pertahanan Udara Nasional saat ini, Gatot mengatakan, TNI akan menambah alutsista baik radar, pesawat tempur sergap, rudal jarak sedang maupun senjata Penangkis Serangan Udara (PSU) yang dilaksanakan secara bertahap.

"Penambahan Alutsista ini, diharapkan Kohanudnas semakin memiliki kemampuan menjaga dan mengawasi seluruh wilayah NKRI, terutama wilayah udara di sepanjang perbatasan dengan negara-negara lain serta jalur lalu lintas laut yang padat dan rawan," papar Gatot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com