Tidak sampai satu minggu berlalu setelah itu Cecep meninggalkan dunia yang fana ini setelah 70 tahun bermukim di permukaan bumi. Inalilahi WainaIlaihi Rojiun, semoga arwahnya diterima di sisi Allah SWT sesuai dengan amal dan ibadahnya. Bagi keluarga yang ditinggalkan kiranya dapat diperoleh kekuatan lahir batin dalam menghadapi kenyataan hidup ini, Amin YRA.
Laurence
Pada 2 Februari 2017 pukul 16.57 wib di sebuah Rumah Sakit di Jakarta Timur telah berpulang ke haribaan-Nya Laurence Manaba. Sahabat saya, seorang vokalis berkebangsaan Philipina yang sempat mencetak sebuah album bersama Almarhum Pak Setiyoso dan saya dalam grup vokal "The Airman Trio".
Laurence yang lahir di San Juan City, sebelah timur kota Metro Manila, 30 Mei 1960, tinggal di Indonesia sejak berumur 28 tahun. Ia menikah dengan perempuan Indonesia bernama Karina Karim pada tahun 1990 di Philipina.
Seperti halnya Philips, Laurence dikenal luas di kalangan pemusik Indonesia, terutama yang beraliran Jazz. Ia kerap bergabung dengan "Band Grasshoper", "Flashback", grup band dari Ireng Maulana dan beberapa lainnya.
Yang mengagumkan dari seorang Laurence adalah kemampuannya beradaptasi dengan masyarakat musik di Indonesia serta talenta vokalnya yang sanggup memenuhi selera dari banyak penggemar lagu-lagu jazz dan pop di se-antero Jakarta dan Indonesia.
Beberapa tahun terakhir ia mengidap sakit ginjal. Tapi, ia tetap terlihat tabah dan tegar mengarungi hidup ini. Penampilannya terakhir adalah beberapa hari sebelum Natal 2016 lalu. Laurence masih bernyanyi sebuah lagi dari tempat duduknya. Suara vokalnya yang kuat memang tidak lagi terdengar sepert dulu, tapi spirit jiwanya masih menyala-nyala.
Bersama lmarhum Pak Setiyoso, Laurence dan saya sempat menyanyikan lagu-lagu yang diabadikan dalam sebuah CD. Disamping lagu “Tanah Airku”, ciptaan Ibu Soed, sebuah lagu yang dapat membuat merinding siapa saja yang mendengarkannya, Airman Trio juga sempat menyanyikan beberapa lagu Philipina antara lain “Dahil Sayo” yang terkenal itu.
Yang istimewa, Laurence pernah menciptakan sebuah lagu dalam bahasa Indonesia untuk dinyanyikan oleh saya dan Isteri saya. Teknik vokal yang dikuasainya membuat Laurence banyak berbagi pengetahuan dalam olah vokal atau teknik bernyanyi kepada saya dan almarhum Pak Setiyoso.
Sekarang ia telah tiada. Jasadnya telah diperabukan. Menurut isterinya, abu Laurence akan dibawa ke tanah kelahirannya, San Juan Philipina. Selamat Jalan Laurence! Semoga Laurence diterima disisi-Nya dengan baik, serta sanak keluarganya diberikan ketabahan hati dalam menghadapi cobaan ini. Amin.
Hidup ini memang sebuah misteri. Kita tidak tahu kapan meninggalkan dunia yang fana ini. Pertemanan, persahabatan kadang begitu melekat sehingga selalu saja rasa sedih datang saat teman atau sahabat kita pergi satu persatu meninggalkan kita semua.
Teman memang selalu beriring bersama berjalannya waktu. Best friends are formed by time. Everyone is someone's friend, even when they think they are all alone. (Vera Nazarian)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.