Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Para Dubes Antre untuk Mengobrol dengan Jokowi...

Kompas.com - 12/01/2017, 16:55 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah duta besar negara sahabat mengantre untuk mengobrol bersama Presiden Joko Widodo. Momen itu terjadi di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (12/1/2017) siang.

Seusai menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Jokowi, delapan duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) yang baru dilantik di negaranya satu per satu berkesempatan untuk mengobrol dengan Presiden.

Pertama, Presiden Jokowi mengobrol bersama Duta Besar LBBP Perancis Charles Berthonnet. Selanjutnya, Presiden mengobrol bersama Duta Besar LBBP Kerajaan Maroko Benabdellah Ouadia.

Ketiga, Presiden melanjutkan obrolan dengan Duta Besar LBBP Republik Portugal Rui Fernando Sucena Do Carmo dan disusul oleh Duta Besar LBBP Amerika Serikat Joseph R Donovan, Duta Besar LBBP Republik Rakyat Banglades Mayor Jenderal Azmal Kabir, dan Duta Besar LBBP Republik Mauritius Issop Patel.

Dua dubes yang terakhir mengobrol dengan Jokowi adalah Duta Besar LBBP Republik Rwanda Guillaume Kavaruganda dan Duta Besar LBBP Republik Kepulauan Marshall Tom D Kijiner.

Masing-masing dubes mengobrol selama tiga hingga lima menit dengan Presiden Jokowi. Pembicaraan itu tampak hangat dan diselingi tawa.

(Baca: Jokowi Sudah Terima Surat dari DPR Terkait 23 Calon Dubes)

Ekonomi hingga kemanusiaan

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan, topik pembicaraan singkat itu berbeda-beda.

Dengan Duta Besar LBBP Republik Rakyat Banglades Mayor Jenderal Azmal Kabir misalnya. Topik obrolan seputar memperkuat kerja sama perdagangan dua negara.

"Tahun lalu, Indonesia mengekspor 150 gerbong kereta api. Nah, tahun ini kita sedang berusaha meningkatkan ekspor kereta api kita ke sana lagi," ujar Retno.

Dengan Perancis lain lagi. Presiden Jokowi menyampaikan dukungan penuh Indonesia terhadap Konferensi Perdamaian yang dilaksanakan di Perancis.

"Indonesia bersama Perancis dan banyak negara berusaha terus mendukung konferensi perdamaian dalam konteks Palestina dan Israel itu," ujar Retno.

Meski demikian, ada poin yang sama yang ditangkap Presiden dari obrolan itu. Semua Dubes LBBP menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia yang mendukung penuh penyelesaian persoalan kemanusiaan di Rohingnya, Myanmar.

"Yang juga disampaikan para dubes itu ialah apresiasi mereka terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang relatif tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia," ujar Retno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Hindari Sanksi Berat dari Pemerintah Arab Saudi, Komisi VIII Minta Jemaah Haji Nonvisa Haji Segera Pulang

Hindari Sanksi Berat dari Pemerintah Arab Saudi, Komisi VIII Minta Jemaah Haji Nonvisa Haji Segera Pulang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com