Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2016: Teroris Masih Mengancam, dari Sarinah hingga Istana

Kompas.com - 26/12/2016, 11:38 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

6. Penyusup dalam aksi 4 November

Sebanyak sembilan orang ditangkap lantaran diduga kuat memanfaatkan momentum ricuh pada aksi 4 November 2016 lalu untuk melakukan aksi teror.

Kesembilan orang tersebut yakni Saulihun alias Abu Musaibah, Alwandi alias Aseng, Reno Suharsono, Dimas Adi Syahputra, Wahyu Widada, Ibnu Aji Maulana, Fuad alias Abu Ibrohim, Zubair, dan Agus Setiawan.

Kapolri beberapa kali menyebutkan bahwa ada kelompok yang "menunggangi" aksi unjuk rasa, jauh dari tujuan utamanya untuk menuntut proses hukum. Aksi tersebut tak lagi sebagai ajang berdemokrasi, tapi bergeser ke upaya makar.

Mereka diyakini punya tujuan untuk membentuk satu negara baru berlandaskan agama seperti yang akan dilakukan kelompok ISIS di Irak dan Suriah. Mereka juga merekrut sejumlah orang untuk dibawa ke sana.

Menurut Boy Rafli, kelompok yang terafiliasi dengan ISIS sesungguhnya punya hasrat dari segi politik. Dasar mereka kuat untuk membentuk negara Islam.

Salah satu sasaran mereka yakni gedung DPR yang dianggap sebagai simbol demokrasi. Bahkan, kelompok tersebut berencana mengibarkan bendera ISIS di gedung DPR.

Begitu melihat aksi unjuk rasa tersebut berujung ricuh, mereka berpencar ke arah Istana Negara, gedung DPR, dan Penjaringan.

(Baca: Teroris "Penunggang" Aksi 4 November Terbagi Dua Kelompok)

Di tempat-tempat tersebut banyak berkumpul massa dan dijaga oleh aparat yang menjadi target mereka. Mereka memanfaatkan bentrok massa dengan petugas untuk menciptakan kekacauan.

7. Rencana peledakan di Gedung DPR, Mabes Polri, hingga Istana Negara

Pelaki berinisial RPW punya pengetahuan luas untuk meracik bahan kimia, berbekal dari pendidikannya sebagai sarjana pertanian. Namun, ia menyalahgunaan kelebihannya untuk melakukan aksi jahat.

Ia mendirikan laboratorium kecil di rumahnya untuk meracik bom dari bahan-bahan kimia yang sederhana.

RPW tak sendiri. Ia didukung bantuan beberapa pelaku lain yang perannya beragam, mulai dari membantu meracik bom hingga penyandang dana. Mereka tergabung dalam kelompok Jamaah Ansharut Daulah yang berbaiat kepada ISIS. Kelompok itu dipimpin oleh Bahrun Naim.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Nasional
Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Nasional
Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Nasional
Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Nasional
Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Nasional
Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Nasional
Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Nasional
Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Nasional
Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Nasional
Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Nasional
Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Nasional
Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Nasional
Megawati hingga Puan Bakal Pidato Politik di Hari Pertama Rakernas PDI-P

Megawati hingga Puan Bakal Pidato Politik di Hari Pertama Rakernas PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com