Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud Targetkan 60 Persen Sekolah Gelar UNBK pada 2017

Kompas.com - 22/12/2016, 15:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menargetkan sebanyak 60 persen sekolah di Indonesia menggelar Ujian Nasional (UN) berbasis komputer atau UNBK pada 2017.

"Kami menargetkan sekitar 60 persen sekolah bisa menyelenggarakan UNBK," ujar Mendikbud dalam rapat koordinasi pelaksanaan UN di Jakarta, Kamis (22/12/2016), seperti dikutip Antara.

Pihaknya berupaya untuk mengoptimalkan penggunaan komputer, sehingga bisa menghemat penggunaan anggaran.

"Saya meminta daerah untuk mencari kemungkinan penambahan komputer, sehingga tidak perlu ujian berbasis kertas. Sehingga bisa menghemat anggaran lebih banyak," tambah dia.

 

(baca: Ini Pertimbangan Pemerintah Tetap Berlakukan UN)

Mendikbud meminta agar kepala dinas pendidikan di daerah bekerja sama dengan perguruan tinggi, sehingga bisa menyelenggarakan UNBK.

Melalui pelaksanaan UNBK, lanjut dia, akan ada efek berganda, yakni bisa melakukan pemetaan sarana dan prasarana. Harapannya, pihaknya mengetahui berapa banyak kebutuhan komputer.

"Tahun depan, penggunaan anggaran kita lebih banyak untuk infrastruktur," papar Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu.

 

(baca: Federasi Serikat Guru Sesalkan Pembatalan Moratorium UN)

Saat ini, sudah ada sekitar 12.058 sekolah dan madrasah yang siap melaksanakan UNBK.

Pelaksanaan UN 2017, juga diiringi dengan pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional atau USBN.

Untuk USBN, mata pelajaran yang diujiankan adalah mata pelajaran yang tidak masuk UN ditambah pelajaran agama.

Muhadjir mengimbau semua pihak agar pelaksanaan UN 2017 penuh kejujuran.

(baca: Mendikbud: Keputusan Pelaksanaan UN Penuh Pertimbangan Politis)

"Tugas kita mengurangi dampak negatif pelaksanaan UN. Kita tahu, banyak terjadi penyimpangan pada UN, misalnya ada 20 mata pelajaran yang diujikan maka 20 pula contekannya. Oleh karena itu pelaksanaan UN harus diselenggarakan dengan jujur," imbuh dia.

Dia mengaku, sebelumnya ngotot untuk melakukan moratorium UN. Penyebab utamanya adalah dampak negatif pelaksanaan UN, yang mereduksi nilai pendidikan serta menyebabkan banyak siswa yang tidak jujur.

"Sekarang, kita berupaya untuk mengurangi dampak negatif UN tersebut," ceus dia.

Presiden Joko Widodo sebelumnya menolak usulan Mendikbud agar melakukan moratorium UN. Ujian nasional tetap diadakan dengan berbagai penyempurnaan perbaikan.

Beberapa perbaikan di antaranya terkait perlunya peningkatan kompetensi guru yang telah disertifikasi dari waktu ke waktu.

Penyempurnaan juga dilakukan dalam hal ujian sekolah yang nantinya akan ada kisi-kisi nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com