PIDIE JAYA, KOMPAS.com - Siti Maryam (46) senang bukan kepalang dihampiri Presiden Joko Widodo. Warga Merah Dua, Pidie Jaya itu langsung menumpahkan kisah rumahnya yang luluh lantak diterjang gempa.
Siti merupakan satu dari dua ratusan pengungsi di Posko Bencana Alam Bataliyon Infanteri 311/Jaya Sakti yang didirikan di samping Masjid Al Munawarrah, Pidie Jaya, Aceh.
Saat Presiden mengunjungi posko itu, Siti berada paling depan barisan pengungsi. Posisinya cukup dekat dengan Jokowi yang baru turun dari mobil.
"Pak Jokowi," panggil Siti.
(Baca: Ralat Data, BNPB Sebut Jumlah Korban Tewas Gempa Aceh 100 Orang)
Panggilan itu disambut Jokowi. Dia melangkah dan mendekati Siti serta ibu-ibu pengungsi yang lain.
Jokowi kemudian bertanya kepada Siti di mana letak rumahnya dan bagaimana kondisinya saat ini.
"Saya lalu jawab rumah saya di Menasah Jurung, Merah Dua, Pidie Jaya. Rumah saya habis, hancur, Pak. Saya bilang begitu," ujar Siti mengulang kisahnya bertemu dengan Presiden.
"Saya ceritakan saat terjadi gempa itu. Di rumah ada lima orang. Saya, suami dan tiga anak. Subuh itu bergetar semua Pak. Dari dalam tanah rumah saya keluar air dan lumpur hitam," lanjut Siti.
Seketika, seisi rumah berhamburan ke luar. Siti sekeluarga pun histeris menyaksikan rumahnya yang berbahan kayu dan tembok permanen itu runtuh perlahan-lahan.
"Saya ceritakan itu Pak Jokowi enggak ngomong apa-apa lagi. Diam saja, hanya ngangguk-ngangguk, ujar Siti.
Jokowi kemudian memastikan Siti dan pengungsi lainnya tertangani dengan baik. Siti menjelaskan bahwa pengungsi mendapat makanan tiga kali sehari dan para relawan melayani para pengungsi dengan baik.
(Baca: Jokowi Shalat Jumat bersama Warga Korban Gempa Aceh)
Di posko pengungsian itu, Jokowi memberikan bantuan kepada pengungsi. Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolik.
Sebelumnya, Presiden menjamin pemerintah akan membangun kembali seluruh bangunan yang rusak akibat gempa di Aceh.