Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Siti Maryam Curhat ke Jokowi soal Rumah yang Roboh Digoyang Gempa

Kompas.com - 09/12/2016, 15:59 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

PIDIE JAYA, KOMPAS.com - Siti Maryam (46) senang bukan kepalang dihampiri Presiden Joko Widodo. Warga Merah Dua, Pidie Jaya itu langsung menumpahkan kisah rumahnya yang luluh lantak diterjang gempa.

Siti merupakan satu dari dua ratusan pengungsi di Posko Bencana Alam Bataliyon Infanteri 311/Jaya Sakti yang didirikan di samping Masjid Al Munawarrah, Pidie Jaya, Aceh.

Saat Presiden mengunjungi posko itu, Siti berada paling depan barisan pengungsi. Posisinya cukup dekat dengan Jokowi yang baru turun dari mobil.

"Pak Jokowi," panggil Siti.

(Baca: Ralat Data, BNPB Sebut Jumlah Korban Tewas Gempa Aceh 100 Orang)

Panggilan itu disambut Jokowi. Dia melangkah dan mendekati Siti serta ibu-ibu pengungsi yang lain.

Jokowi kemudian bertanya kepada Siti di mana letak rumahnya dan bagaimana kondisinya saat ini.

"Saya lalu jawab rumah saya di Menasah Jurung, Merah Dua, Pidie Jaya. Rumah saya habis, hancur, Pak. Saya bilang begitu," ujar Siti mengulang kisahnya bertemu dengan Presiden.

"Saya ceritakan saat terjadi gempa itu. Di rumah ada lima orang. Saya, suami dan tiga anak. Subuh itu bergetar semua Pak. Dari dalam tanah rumah saya keluar air dan lumpur hitam," lanjut Siti.

Seketika, seisi rumah berhamburan ke luar. Siti sekeluarga pun histeris menyaksikan rumahnya yang berbahan kayu dan tembok permanen itu runtuh perlahan-lahan.

Kompas.com/Fabian Januarius Kuwado Presiden Joko Widodo saat berbicara dengan korban gempa bumi di Aceh, Jumat (9/12/2016).

"Saya ceritakan itu Pak Jokowi enggak ngomong apa-apa lagi. Diam saja, hanya ngangguk-ngangguk, ujar Siti.

Jokowi kemudian memastikan Siti dan pengungsi lainnya tertangani dengan baik. Siti menjelaskan bahwa pengungsi mendapat makanan tiga kali sehari dan para relawan melayani para pengungsi dengan baik.

(Baca: Jokowi Shalat Jumat bersama Warga Korban Gempa Aceh)

Di posko pengungsian itu, Jokowi memberikan bantuan kepada pengungsi. Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolik.

Sebelumnya, Presiden menjamin pemerintah akan membangun kembali seluruh bangunan yang rusak akibat gempa di Aceh.

"Kerusakan, baik gedung sekolah, pesantren, kantor pemerintah dan masjid, itu ditangani oleh Kementerian PU. Kalau sekolah, ditangani Kemendikbud. Ini langsung dikerjakan," ujar Jokowi di sela meninjau posko pengungsian di Kantor Bupati Pidie Jaya, Jumat pagi.

Sementara untuk rumah penduduk, pemerintah akan memberikan bantuan berupa uang untuk pembangunan kembali. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pemerintah daerah setempat masih mendata, berapa rumah yang mengalami kerusakan.

(Baca: Cerita Siswa SD Sisihkan Uang Jajan untuk Korban Gempa Aceh)

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Warga melaksanakan sholat Jumat di halaman Masjid Jamik Quba, Pidie Jaya, Aceh, Jumat (9/12/2016). Warga melaksanakan Salat Jumat di halaman masjid dikarenakan robohnya masjid akibat gempa berkekuatan 6,5 SR di Pidie Jaya.

Nantinya, besaran bantuan akan dikategorikan menjadi dua. Untuk rumah yang dikategorikan rusak berat, diberikan bantuan sebesar Rp 40 juta. Sementara, rumah yang dikategorikan rusak ringan akan diberikan bantuan sebesar Rp 20 juta.

"Uang itu agar nantinya bisa dipakai untuk stimulan membangun kembali rumah atau bangunan yang ada," ujar Jokowi.

Kompas TV Ratusan Mahasiswa Aceh Terluka Akibat Kampus Ambruk
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kejagung Sita 7,7 Kg Emas Terkait Kasus Korupsi 109 Ton Emas

Kejagung Sita 7,7 Kg Emas Terkait Kasus Korupsi 109 Ton Emas

Nasional
Dua Kapal Fregat Merah Putih TNI AL Diharapkan Bisa Beroperasi pada 2028

Dua Kapal Fregat Merah Putih TNI AL Diharapkan Bisa Beroperasi pada 2028

Nasional
Hadiri Forum Doha III, Menlu Retno Suarakan Keterlibatan Perempuan dalam Pembangunan Ekonomi

Hadiri Forum Doha III, Menlu Retno Suarakan Keterlibatan Perempuan dalam Pembangunan Ekonomi

Nasional
Wilayah Udara IKN Akan Di-'cover' Radar GCI Buatan Perancis

Wilayah Udara IKN Akan Di-"cover" Radar GCI Buatan Perancis

Nasional
ICW Sebut Orang-Orang Kompeten Trauma dengan Pelemahan KPK 2019

ICW Sebut Orang-Orang Kompeten Trauma dengan Pelemahan KPK 2019

Nasional
Menlu Retno Hadiri Pertemuan Doha III, Bahas Nasib Afghanistan Setelah Dikuasai Taliban

Menlu Retno Hadiri Pertemuan Doha III, Bahas Nasib Afghanistan Setelah Dikuasai Taliban

Nasional
Respons Parpol soal Putusan KPU yang Akomodasi Putusan MA soal Batas Usia Calon Kepala Daerah

Respons Parpol soal Putusan KPU yang Akomodasi Putusan MA soal Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
KPK Blak-blakan Akui Ada Persoalan Hubungan dengan Polri dan Kejagung

KPK Blak-blakan Akui Ada Persoalan Hubungan dengan Polri dan Kejagung

Nasional
Kepada Polri, Puan: Berantas Segera Para Bandar Judi 'Online'

Kepada Polri, Puan: Berantas Segera Para Bandar Judi "Online"

Nasional
Ketua KPK Akui PR Besar Penggantinya Koordinasi dengan Polri dan Kejagung jika Ada yang Ditangkap

Ketua KPK Akui PR Besar Penggantinya Koordinasi dengan Polri dan Kejagung jika Ada yang Ditangkap

Nasional
PDI-P Dinilai Sulit Kalahkan Koalisi Khofifah jika Tak Bermitra dengan PKB pada Pilkada Jatim

PDI-P Dinilai Sulit Kalahkan Koalisi Khofifah jika Tak Bermitra dengan PKB pada Pilkada Jatim

Nasional
Cak Imin Tegaskan PKB Tak Akan Pasangkan Anies dengan Sohibul Iman pada Pilkada Jakarta

Cak Imin Tegaskan PKB Tak Akan Pasangkan Anies dengan Sohibul Iman pada Pilkada Jakarta

Nasional
Saat Kapolri Minta Maaf di HUT Ke-78 Bhayangkara, tapi...

Saat Kapolri Minta Maaf di HUT Ke-78 Bhayangkara, tapi...

Nasional
Komnas Perempuan Harap DKPP Sanksi Berat Ketua KPU jika Terbukti Lakukan Tindak Asusila

Komnas Perempuan Harap DKPP Sanksi Berat Ketua KPU jika Terbukti Lakukan Tindak Asusila

Nasional
Masyarakat yang Dirugikan Peretasan PDN Diimbau Lapor ke Posko Daring

Masyarakat yang Dirugikan Peretasan PDN Diimbau Lapor ke Posko Daring

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com