Jokowi-Kalla kemudian turun dari panggung dan berjalan kaki kembali ke Istana meski disediakan mobil.
Jokowi sempat mengacungkan kepalan tangan kanannya ke arah massa sembari tersenyum.
Massa sempat meneriakan "tangkap Ahok, tangkap Ahok" ketika Jokowi berjalan pulang.
Surprise
Banyak yang terkejut dengan aksi Jokowi menyambangi massa aksi itu. Termasuk anggota Polri.
"Surprise buat Polri, karena Presiden dan Wapres ikut shalat Jumat, betul-betul surprise," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Kombes (Pol) Rikwanto dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jumat sore.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin mengatakan, shalat Jumat di Monas itu adalah ide Presiden sendiri.
Ide itu diputuskan dengan waktu yang sangat mepet menjelang azan shalat Jumat.
"Jadi memang tenggang waktunya singkat sekali," ujar Lukman.
Lukman mengatakan, Presiden merasa perlu hadir di tengah massa pendoa untuk menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi karena telah melaksanakan kegiatan dengan tertib.
Ketua DPR RI Setya Novanto mengatakan, aksi super damai itu membuat citra Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia semakin baik.
"Semoga dengan aksi super damai tadi, dunia internasional melihat Indonesia sebagai negara yang penuh toleransi, aman dan damai," kata dia.
"Sehingga ekonomi tetap berjalan dengan baik dan investor tidak takut datang ke Indonesia," ujar Novanto lagi.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto pun mengapresiasi aksi doa bersama itu.
"Hari ini kita saksikan peristiwa luar biasa. Unjuk rasa berubah menjadi ibadah dan gelar sejadah," ujar Wiranto usai pelaksanaan shalat.
"Unjuk rasa yang tadinya akan menggelar aksi unjuk kekuatan di jalanan, dengan satu komunikasi yang baik antara pimpinan pengunjuk rasa dengan aparat, maka terjadi musyawarah mufakat untuk beralih menjadi aksi super damai," lanjut dia.
Ia pun meminta massa pendoa untuk bersabar menunggu proses hukum penodaan agama yang diduga dilakukan Basuki Tjahaja Purnama.
"Saat ini kan sudah P21, penyerahan saudara Ahok sebagai tersangka ke kejaksaan sudah selesai. Bahkan kejaksaan sudah menyerahkan ke pengadilan," kata dia.
"Dengan demikian, marilah kita bersabar menunggu proses hukum yang sedang berlangsung," tegas Wiranto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.