JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti, menjelaskan proses distribusi gula ke perusahaan rekanan mantan Ketua DPD Irman Gusman.
Penjelasan itu disampaikan Djarot kepada wartawan usai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi selama sekitar 10 jam, Rabu (12/10/2016).
Djarot mengakui bahwa Bulog mendistribusikan gula ke CV Semesta Berjaya sebesar 1.000 ton setelah ditelpon Irman yang mengeluhkan tingginya harga gula di Sumatera Barat.
Namun, ia menegaskan bahwa keputusan untuk mendistribusikan gula bukan karena rekomendasi Irman.
"Sesuai perintah Mendag, stok gula yang ada didistribusikan ke wilayah yang mengalami kenaikan harga ekstrim sehingga saya ingin simpulkan tak ada satu kuota," kata Djarot di Gedung KPK, Jakarta, Rabu malam.
"Kami akan kirim ke semua wilayah yang memang ada kenaikan ekstrim salah satunya Padang," ujarnya.
Menurut Djarot, Bulog memang baru mendistribusikan gula setelah mendapat telepon Irman karena baru mempunyai stok.
Ia menjelaskan, Irman baru menelponnya pada 20 Juli, bersamaan dengan tersedianya stok di gudang Bulog. Pemesanan dari CV Semesta Berjaya baru dilakukan tanggal 25 Juli dan dibayar pada 29 Juli.
"Dari permintaan 3.000 ton, ada kami kirim 1.000 ton," kata dia.
Namun, Djarot enggan menjawab pertanyaan wartawan kenapa CV Semesta Berjaya yang dipilih sebagai distributor.
Begitu juga saat ditanya apakah hanya CV Semesta Berjaya atau ada perusahaan lain yang diberi kuota gula di Sumatera Barat.
"Tolong jangan perlakukan saya seperti hakim dong," kata dia, lalu buru-buru masuk ke mobilnya.
Direktur Utama CV Semesta Berjaya, Xaveriandy Sutanto dan istrinya, Memi, disebut memberikan uang Rp 100 Juta kepada Irman sebagai rasa terima kasih.
(Baca juga: Dirut Bulog Sebut Irman Gusman Kenalkan dengan Memi Lewat Telepon)
Namun, hal itu tercium oleh KPK yang langsung melakukan operasi tangkap tangan di kediaman Irman.
Dalam jumpa pers di Gedung KPK, Sabtu (17/9/2016), Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, uang sebesar Rp 100 juta yang diberikan Sutanto kepada Irman, terkait pemberian rekomendasi kepada Bulog.
Tujuannya, agar Bulog memberikan tambahan jatah distribusi gula untuk Sumatera Barat.
(Baca juga: Irman Gusman Akui Sebut Nama Pengusaha Saat Menghubungi Dirut Bulog)