JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Djarot Kusumayakti mengaku sempat berkomunikasi dengan Memi, istri dari pengusaha gula Berjaya Xaveriandy Sutanto yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu.
Memi dan Xaveriandy diduga meminta bantuan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman untuk bisa mengeluarkan rekomendasi distribusi gula impor kepada Badan Urusan Logistik (Bulog).
"Waktu itu saya telepon Memi karena ingin tahu apa benar dia temannya Pak Irman dan apakah dia pengusaha atau pemain baru dalam dunia impor gula. Dari komunikasi yang saya lakukan saya tangkap dia pengusaha bahan pangan pokok," kata Djarot di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/10/2016).
Tak hanya itu, melalui penelusuran lebih jauh, Djarot mengetahui ternyata Memi merupakan salah satu importir gula besar di Sumatera Barat.
(Baca: Dirut Bulog Akui Irman Gusman Mengeluh soal Harga Gula di Sumatera Barat)
"Kebetulan dulu saya pernah dinas di Sumatera Barat, dari penelusuran yang saya peroleh ternyata dia (Memi) salah satu pengusaha besar yang menjual gula di Sumatera Barat," lanjut Djarot.
Namun, Djarot menegaskan penelusuran rekam jejak Memi dilakukannya sekadar untuk mengetahui, bukan sebagai bentuk tindak lanjut rekomendasi dari telepon Irman Gusman yang memperkenalkan dirinya dengan Memi.
"Saya juga tidak pernah sekalipun bertemu Memi secara fisik, dan saya berkomunikasi dengan dia hanya lewat telepon," ujar Gatot.
(Baca: KPK: Irman Gusman Berikan Rekomendasi secara Lisan kepada Bulog)
KPK menangkap Irman bersama Direktur CV Semesta Berjaya Xaveriandy Sutanto, istri Xaveriandy, yaitu Memi, dan adik Xaveriandy, yaitu Willy Sutanto. Penyidik KPK juga mengamankan uang Rp 100 juta yang dibungkus plastik berwarna putih.
Uang tersebut diduga merupakan suap dari Xaveriandy kepada Irman untuk pengurusan kuota gula impor yang diberikan Bulog. Berdasarkan gelar perkara yang dilakukan pimpinan KPK dan penyidik, Irman, Xaveriandy, dan Memi ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara suap ini.