Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Imelda Bachtiar

Alumnus Ilmu Komunikasi, FISIP Universitas Indonesia (UI) tahun 1995 dan Pascasarjana Kajian Gender UI tahun 2010. Menulis dan menyunting buku bertema seputar memoar dan pemikiran tokoh berkait sejarah Indonesia, kajian perempuan, Peristiwa 1965 dan kedirgantaraan. Karyanya: Kenangan tak Terucap. Saya, Ayah dan Tragedi 1965 (Penerbit Buku Kompas-PBK, 2013), Diaspora Indonesia, Bakti untuk Negeriku (PBK, 2015); Pak Harto, Saya dan Kontainer Medik Udara (PBK, 2017); Dari Capung sampai Hercules (PBK, 2017).

Herawati Diah: Perempuan Pejuang, Perempuan Wartawan sampai Akhir Hayat

Kompas.com - 30/09/2016, 17:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

***

Siti Latifah Herawati Diah, lahir di Tanjung Pandan, Belitung, 3 April 1917 adalah perempuan wartawan pertama yang terdidik dengan pendidikan formal di Amerika Serikat sebelum Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.

“Saat itu sangat jarang atau boleh dibilang tidak ada orang Indonesia bersekolah ke Amerika Serikat. Hampir semua kelompok terdidik yang bersekolah ke luar negeri, memilih Belanda sebagai negerinya menuntut ilmu. Orang tua saya sangat mendukung cita-cita saya,” kata putri dokter Latip ini dalam otobiografinya.

Kalau saat ini kita memiliki banyak perempuan berkarier di dunia jurnalistik, maka mereka semua rasanya patut berterima kasih pada Ibu Hera.

Ketika ia menerjuni profesi ini, pers Indonesia yang masih identik dengan pers perjuangan cuma membuka sedikit ruangnya bagi jurnalis perempuan.

Bu Hera lulusan Barnard College, The Columbia University, New York tahun 1942, juga boleh disebut sebagai wartawan pertama Indonesia yang terdidik secara formal.

Bersama suaminya, wartawan pelopor Burhanuddin Mohammad Diah atau BM Diah, ia berjuang dengan pena lewat surat kabar perjuangan: Merdeka dan The Indonesian Observer.

Tak ada satu insan pers pun atau mereka yang sedang mempelajari sejarah pers Indonesia, tidak mengenal pasangan wartawan Herawati Diah dan B.M. Diah.

Dua insan yang menyuarakan semangat kemerdekaan lewat dua bahasa dalam dua surat kabar yang mereka dirikan dan besarkan bersama ini. Paling tidak sampai paruh 1990-an kedua surat kabar ini masih hidup dan menjalankan roda mesin penerbitannya dengan lancar.

Bersyukur

Dalam kesempatan wawancara yang lain untuk buku Mereka dan Saparinah Sadli: Kumpulan Tulisan Media Massa dan Kesan Para Sahabat (Imelda Bachtiar, Panitia Anugerah Saparinah Sadli, Juli 2010), saya juga beruntung mendengar dan menuliskan pendapat Ibu Hera tentang usia panjang dan keprihatinannya atas kondisi negeri ini.

Negeri yang setiap jejaknya, detak nafasnya, mulai kelahirannya hingga sekarang, selalu diawasi dan disaksikannya.

Seperti seorang Ibu yang melahirkan, menyusui, mengasuh dan membesarkan buah hatinya. Saya mengutip pendapatnya yang saya tulis dalam buku itu dengan ujaran langsung.

“Bersyukur", itu perasaan yang tak henti diungkapkan oleh pendiri The Indonesian Observer dan generasi Angkatan 1945. Siti Latifah Herawati Diah, ketika enam tahun lalu ditanyakan perasaannya.

Istimewa, karena capaian usia, kesehatan yang optimal, memungkinkannya menjadi saksi bagi perjalanan sejarah bangsa Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com