Sementara itu, Masinton Pasaribu yang juga ada dalam foto tersebut mengatakan hal serupa.
Foto tersebut, kata dia, lebih kepada dukungan moral untuk Budi Gunawan yang pernah melangsungkan uji kepatutan dan kelayakan sebagai calon Kapolri pada awal 2015 lalu.
"Tidak ada pesan dan motif apa-apa. Itu support moral dari anggota (Komisi III) dan dilakukan di ruang tertutup. Kami sedang menunggu Menkumham," kata Masinton.
(Baca juga: Dari Integritas hingga Sinergitas Akan Jadi Ujian Budi Gunawan)
Budi Gunawan pada awal 2015, sempat menjalani proses uji kepatutan dan kelayakan calon Kapolri di Komisi III. Ketika itu, DPR tetap menyetujui Budi Gunawan sebagai Kapolri meski ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
Dari 10 fraksi, saat itu hanya Fraksi Partai Demokrat yang menolak proses seleksi calon kepala Polri dilanjutkan setelah Budi ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Sementara itu, sembilan fraksi lainnya berpendapat proses seleksi harus tetap dilanjutkan.
Belakangan, status tersangka itu dianggap tidak sah dalam putusan praperadilan di Pengadilan Jakarta Selatan.
Meski demikian, Presiden Jokowi tidak melantik Budi Gunawan sebagai Kapolri dan memilih Jenderal Badrodin Haiti (kini pensiun) untuk memimpin Polri.
Tak hanya di tingkat Komisi, Pimpinan DPR pun tak ingin proses pengangkatan Budi sebagai Kepala BIN terhambat.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, pihaknya akan memproses cepat pergantian Kepala BIN.
Usai hasil uji kepatutan dan kelayakan didapatkan, maka Kamis (8/9/2016) akan digelar rapat paripurna. Sehingga, Budi dapat dilantik sebagai Kepala BIN pada pekan ini.
"Kemarin yang mengantar (surat) Mensesneg langsung. Itu kan sinyal bagi kami bahwa presiden ingin cepat. Jadi kalau Kamis diparipurnakan, disetujui. Maka Jumat bisa dilantik," ujar Fahri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.