JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz menilai, setengah periode pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla merupakan momentum pembuktian keberhasilan dalam mewujudkan Nawa Cita sebagai program yang dicanangkan.
Adapun masa kepemimpinan keduanya belum mencapai dua tahun, sehingga pemenuhan terhadap janji-janji kampanye belum seluruhnya terpenuhi. Dukungan terhadap Jokowi untuk kembali maju dalam pemilu berikutnya pun dinilainya terlalu dini.
"Belum saatnya memberikan penilaian dan menyatakan sikap politik karena tanggung jawab kampanye masih panjang," kata Masykurudin melalui pesan singkat, Senin (25/7/2016).
(Baca: Setya Novanto: Kami Dukung Pak Jokowi Jadi Presiden Lagi Tahun 2019)
Masykurudin menambahkan, seharusnya saat ini seluruh pihak memastikan agar program-program pemerintahan berjalan dengan baik.
Memastikan setiap warga negara berkecukupan dalam pangan, sandang, dan papan adalah program jangka panjang yang tidak selesai hanya dalam setengah periode kepemimpinan.
"Tugas para pendukung pemerintahan adalah memastikan nawa cita benar-benar terwujud. Sementara diantara tugas partai politik adalah mengkoreksi apakah program pemerintahan tersebut berhasil," tutup dia.
(Baca: Politisi PDI-P Sindir Golkar yang Buru-buru Dukung Jokowi pada Pilpres 2019)
Partai Golkar mengagendakan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada 27 dan 28 Juli 2016 mendatang. Rapimnas tersebut rencananya digelar di Jakarta Hall Convention Center (JHCC).
Wakil Sekjen Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menjelaskan, Rapimnas akan membahas berbagai hal terutama menuntaskan rekomensasi Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Bali. Salah satu rekomendasi itu adalah memantapkan konsolidasi politik, terutama dukungan terhadap pemerintahan Jokowi.
(Baca: Dukung Jokowi di Pilpres 2019, Golkar Disebut Bisa Rebut Suara PDI-P)
Rapimnas juga akan memantapkan dukungan partai berlambang pohon beringin tersebut terhadap Jokowi untuk maju ke Pemilu Presiden 2019.
"Salah satu agenda yang akan dibahas dalam Rapimnas tersebut dukungan terhadap Jokowi sebagai Presiden. Ini merupakan pemantapan konsolidasi politik Partai Golkar yang merupakan mandat dari Munaslub Bali 2016," ujar Ace saat dikonfirmasi, Selasa (12/7/2016).