YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Pengurus Pusat Muhammadiyah mengelar Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan selama dua hari, mulai 23 Mei 2016 sampai dengan 24 Mei 2016 di Universitas Muhammadiyah (UMY) Yogyakarta.
Konvensi yang baru pertama kalinya digelar ini akan dibuka secara langsung oleh Presiden Joko Widodo, Senin (23/05/2016).
"Konvensi ini digagas oleh Pengurus Pusat Muhammadiyah dan rencananya jam 14.00 nanti secara resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo," ujar Sekretaris Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan (KNIB) Ratih Herningtyas, Senin.
Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan ini merupakan yang pertama kalinya digelar oleh Pengurus Pusat Muhammadiyah.
Adapun, konvensi ini digelar sebagai peringatan hari kebangkitan nasional sekaligus menjadi momentum untuk mencari ide-ide dan gagasan atas berbagai masalah yang dihadapi bangsa Indonesia.
"PP Muhammadiyah ingin memberikan andil nyata untuk Indonesia berkemajuan. Dengan Konvensi harapanya mendapat beragam masukan untuk menghadapi berbagai masalah bangsa ini," ujar Ratih.
Selama dua hari penyelenggaraan Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan akan ada sidang pleno dengan tema-tema khusus, baik ekonomi, sosial, politik, dan budaya.
Di hari pertama, pleno akan digelar dengan tema kebangsaan. Sementara hari kedua dengan tema ekonomi berkemajuan, kebudayaan berkemajuan, dan politik berkemajuan.
Pembicara dalam sidang Pleno yang digelar selama dua hari akan menghadirkan tokoh-tokoh cendekiawan, akademisi, pejabat negara, dan beberapa pejabat daerah. Total dalam konvensi ini ada delapan pleno.
"Pleno selama dua hari akan berlangsung pararel session," ujarnya.
Sebagai pembicara dalam pleno selama dua hari penyelanggaraan Konvensi Nasional Indonesia berkemajuan antara lain mantan Wakil Presiden Boediono, Ketua MPR Zulkifli Hasan, mantan Ketua PP Muhammadiyah, seperti Din Syamsuddin, Amien Rais, dan Ahmad Syafii Maarif.
Selain itu acara juga dihadiri tokoh Nahdlatul Ulama Hasyim Muzadi, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshidiqie, Bachtiar Effendy, Chusnul Mar’iyah, Busyro Muqoddas, dan Franz Magnis Suseno.
Hadir pula sebagai pembicara, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Rasyid Baswedan, serta para pejabat daerah.
Adapun pejabat daerah itu antara lain, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Bupati Bojonegoro Suyoto, Bupati Sorong Stefanus Malak, dan Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo.
"Nantinya Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan ini akan digelar secara reguler, sehingga terus memunculkan ide-ide dan gagasan," tutur Ratih.
Di dalam pembukaan, rencananya akan ada penandatanganan enam prasasti oleh Presiden Joko Widodo. Prasasti tersebut merupakan catatan dari apa yang telah dicapai Muhammadiyah selama ini dalam andil memajukan bangsa.
"Ada mengenai pendidikan universitas khusus perempuan pertama di Indonesia, Universitas Aisyiah (Unisa). Total ada enam prasasti, tapi ini masih dalam konfirmasi," ujar Ratih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.