Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Aksi Unjuk Rasa HMI yang Berujung Anarki di Depan Gedung KPK

Kompas.com - 09/05/2016, 14:41 WIB
Ayu Rachmaningtyas

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi unjuk rasa yang dilakukan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) awalnya berlangsung damai di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Senin (9/5/2016) sekitar pukul 13.00 WIB. Ada 50 orang peserta unjuk rasa di sana.

Namun, tidak lama kemudian, datang kembali massa dari arah barat Gedung KPK dan bergabung dengan aksi massa lainnya. Tidak butuh waktu lama, aksi massa yang baru datang langsung melempari batu ke arah Gedung KPK yang terletak di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Hujan batu menghantam apa saja yang ada di depan Gedung KPK, termasuk dua orang polisi yang sedang berjaga, yaitu Bripda Dezan dari satuan Sabhara dan Brigadir Archa dari kesatuan Brimob Polda Metro Jaya.

(Baca: Saut Situmorang Minta Maaf kepada Keluarga Besar HMI)

Dari informasi yang diterima Kompas.com, saat ini dua polisi tersebut sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Bukan hanya hujan batu, potongan kayu yang mampu menggetarkan kaca Gedung KPK juga dilemparkan serta bambu panjang.

Massa semakin anarkistis dengan membakar ban bekas di depan Gedung KPK. Dalam aksi ini, satu kompi kepolisian dari Sabhara dan Brimob telah diturunkan.

(Baca: HMI Juga Akan Laporkan Saut Situmorang ke Komite Etik KPK)

Bahkan sembilan gas air mata juga telah dilemparkan ke arah massa untuk meredam aksi rusuh tersebut.

Tidak ada kerusakan serius yang terjadi di Gedung KPK. Namun, saat ini, sampah batu masih berserakan di halaman Gedung KPK dan massa aksi masih melakukan orasi dan membakar ban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Linta Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Linta Sempat Macet

Nasional
KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

Nasional
Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Nasional
PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

Nasional
Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Nasional
Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Nasional
55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com