Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akbar Tandjung Sebut Pemimpin Tanpa Cela Jadi Syarat Utama Ketum Golkar

Kompas.com - 06/05/2016, 08:33 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menegaskan bahwa kriteria memiliki prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tak tercela (PDLT) merupakan syarat mutlak untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Syarat ini tidak bisa dilonggarkan bahkan diabaikan.

"Itu satu acuan yang jadi dasar bagi kami pilih seseorang yang patut. Punya prestasi tidak diragukan, dedikasi, loyalitas tinggi, citra baik, dan tanpa cela," ujar Akbar saat berbincang dengan wartawan di kediamannya, Kamis (5/5/2016) malam.

Menurut Akbar, PDLT ini satu kesatuan dan salah satunya tak boleh dihilangkan. Akbar pertama kali diperkenalkan dengan syarat itu saat Sudharmono menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Saat itu, Akbar merupakan Wakil Sekretaris Jenderal partai.

"Itu berlaku sudah. Kalau ada yang berencana mengubah, harus memiliki alasan cukup rasional yang diterima akal," kata Akbar.

(Baca: Tommy Soeharto dan Setya Novanto Berpotensi Perburuk Citra Partai Golkar)

Menurut Akbar, dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) ini, tugas dewan etik untuk memastikan apakah calon yang mendaftar itu memang memenuhi syarat PDLT dan layak dipilih.

Ke depan, Akbar beranggapan perlu adanya penjabaran yang lebih jelas mengenai syarat tersebut dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga partai.

"Bisa saja Munaslub yang akan datang diberikan satu elaborasi lebih konkrit, PDLT apa. Tidak tercela dari perpektif partai bisa kita jabarkan," kata Akbar.

Penilaian masyarakat juga tidak boleh diabaikan dalam memilih calon ketua umum. Orang tersebut, kata Akbar, harus memiliki citra positif di masyarakat dan dapat diterima dengan baik.

(Baca: Komite Etik Munaslub Anggap Setya Novanto Tak Pernah Kena Sanksi MKD)

Dalam pemilihan caketum ini, Akbar meminta partai Golkar ridak mengabaikan masukan masyarakat tersebut.

"Pada akhirnya sistem politik kita, faktor masyarakat jadi sangat penting. Media sosial tidak bisa diabaikan, harus dengar," kata dia.

Akbar mengatakan, para calon ketua umum Partai Golkar nantinya juga harus memiliki komitmen kuat dan kesediaannya menggunakan waktu sepenuhnya untuk kepentingan partai. Jika syarat terpenuhi, Akbar yakin akan ada perubahan di tubuh partai.

"Kalau memimpin partai seperti bisnis, tidak bisa. Harus all out. Itu yang saya inginkan," kata Akbar.

Kompas TV 8 Kader Daftar Bakal Caketum Golkar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com