JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyesalkan kader partainya, Muhammad Sanusi, ditangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Padahal, kata dia, Gerindra selama ini sudah melakukan berbagai upaya preventif atau pencegahan untuk menghindari agar kadernya di eksekutif dan legislatif tidak korupsi.
"Pada setiap kesempatan Pak Prabowo selalu menggariskan menekankan agar mawas diri dan berhati-hati dalam melakukan setiap tindakannya," kata Dasco saat dihubungi, Jumat (1/4/2016).
Namun Dasco mengatakan, apa yang menimpa Sanusi ini tidak bisa diprediksi. Apalagi tindakan yang dilakukan Sanusi perbuatan pribadi, tak ada kaitannya dengan partai.
Dasco memastikan Sanusi akan dipecat setelah resmi diumumkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Apabila kader melakukan tindakan tak terpuji seperti ini, yang bersangkutan akan dipecat," kata Dasco.
KPK sebelumnya melakukan operasi tangkap tangan dalam dua kasus yang berbeda pada Kamis (30/3/2016). (Baca: Dua Operasi Tangkap Tangan KPK dalam Sehari...)
Namun, KPK masih belum mau mengungkap identitas pelaku yang ditangkap dan rincian kasus yang didalami.
Sejak Kamis malam, kesibukan terjadi di KPK. Sejumlah mobil penyidik pun berdatangan pada tengah malam hingga subuh tadi.
Salah satu di antaranya yang terlihat adalah seorang pria yang mirip dengan Anggota DPRD DKI Jakarta, M Sanusi, yang juga menjadi bakal calon gubernur DKI dari Partai Gerindra. (Baca: Ada Pria Mirip Ketua Komisi D DPRD DKI M Sanusi di Gedung KPK)
Di DPRD DKI, memang terdapat segel merah KPK di ruang kerja Ketua Komisi D. Ada pun, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta saat ini dijabat oleh Muhammad Sanusi dari Fraksi Partai Gerindra.
(Baca: KPK Segel Ruang Kerja Sanusi di DPRD DKI)
Namun, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi KPK apakah Sanusi merupakan salah satu yang ditangkap tangan KPK pada Kamis malam.
Saat ditanya apakah salah satu yang ditangkap tangan adalah Sanusi, Agus Rahardjo tidak mau menjawab.
Agus mengaku tidak hafal nama-nama pihak yang ditangkap tangan KPK Kamis malam.
"Saya sudah dilapori, nama saya enggak hafal. Tunggu konpers saja," ujar Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.