Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Islah Tak Kunjung Jelas, Golkar Dinilai Banyak Buang Waktu

Kompas.com - 29/03/2016, 10:18 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar dinilai banyak membuang waktu untuk upaya islah yang tidak kunjung selesai.

Hingga saat ini, belum jelas kapan Musyawarah Nasional Rekonsiliasi akan digelar.

"Belum ada perkembangan berarti, kalau tidak bisa disebut stagnan soal persiapan Munas Partai Golkar," kata Ketua DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia saat dihubungi, Selasa (29/3/2016).

"Penyusunan kepengurusan DPP Partai Golkar Bali yang direvisi dengan mengakomodir DPP Partai Golkar Ancol juga belum ada hasilnya hingga saat ini," ujarnya. 

Partai lain sudah mempersiapkan diri menghadapi agenda-agenda politik baik nasional maupul lokal seperti pilkada serentak 2017.

Namun, Golkar senyap dan seakan tidak ada aktivitas politik yang berarti akhir-akhir ini. Doli khawatir Golkar akan semakin tertinggal dari partai-partai lainnya.

"Saya mempertanyakan kembali kepada kita semua, terutama kepada para pemimpin kita, tentang itikad baik dan kesungguhan kita untuk bersatu," ucap Doli.

Putusan Mahkamah Agung yang memenangkan Aburizal, lanjut dia, seharusnya tidak menjadi penghambat selama semua pihak komitmen dengan kesepakatan politik yang telah diambil sejauh ini.

Kalau putusan itu bisa disinkronkan dan ikut mendukung proses yang sudah berjalan, itu bisa saja diterima.

Namun bila sebaliknya, putusan itu malah bisa menimbulkan masalah baru dan menghentikan proses persiapan Munas rekonsiliatif, tentu harus diabaikan.

Apalagi, Golkar sesungguhnya sudah punya basis kesepakatan politik dan legalitas formal daripemerintah dengan diperpanjangnya SK DPP Partai Golkar Riau oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

"Harus disadari, kita sudah cukup kehilangan waktu dan energi selama ini, jadi sebaiknya tidak boleh lagi buang waktu dan kesempatan. Praktis kita sdh membuang waktu hampir dua bulan tidak ada progress yang berarti," ucap inisiator Generasi Muda Partai Golkar ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com