Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Munaslub Belum Jelas, Golkar Sudah Undang Jokowi

Kompas.com - 23/03/2016, 20:19 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Golkar Yorrys Raweyai berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir sekaligus membuka Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar yang akan datang.

Atas keinginan itu, Yorrys menemui Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (23/3/2016).

"Kami harap Presiden hadir untuk membuka (Munaslub Golkar) dengan sambutan," ujar Yorrys usai bertemu Luhut.

Meski demikian, Ketua Umum Angkatan Muda Partai Golkar itu belum bisa memastikan waktu pelaksanaan Munaslub digelar.

Dia menjelaskan, kedatangannya hari ini untuk melakukan komunikasi awal soal rencana mengundang presiden dalam Munaslub, mengingat kesibukan Presiden yang cukup padat.

(Baca: Agung Laksono Setuju Munas Golkar Digelar Pengurus Versi Bali)

"Jadi harus koordinasi, masa suka-suka. Kami perlu koordinasi. Dengan Pak JK juga, dengan Pak Luhut juga," ujar dia.

Sebelumnya, Mahkamah Agung telah memutuskan bahwa kepengurusan Partai Golkar versi Munas Ancol tidak sah, sehingga kepengurusan yang diakui adalah Munas Bali yang dipimpin Aburizal Bakrie.

Setelah putusan itu muncul, pelaksanaan Munas pun berujung pada ketidakpastian. DPP Partai Golkar seharusnya sudah menggelar rapat pleno persiapan munas untuk mentukan panitia hingga waktu pelaksanaan yang diperkirakan berlangsung pada Mei 2016. Namun, rapat ini terus ditunda.

(Baca: Putusan MA Buyarkan Rencana Munas Golkar)

Di luar forum rapat resmi, Aburizal maupun Agung Laksono yang sebelumnya berseteru justru sudah mencapai kata sepakat untuk melangsungkan munas pada pekan pertama Mei di Jakarta.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ade Komaruddin, yang maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar meminta kesepakatan itu segera dikonkretkan dalam rapat pleno DPP Partai Golkar.

"Saya menunggu keputusan rapat pleno DPP Partai Golkar. Saya tidak ingin terjebak pada pandangan atau keputusan seseorang," kata Ade.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com