Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Sutiyoso Ajak Anggota OPM Jalan-jalan ke Jakarta

Kompas.com - 01/02/2016, 16:14 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso membenarkan ada 10 anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Jakarta.

Kesepuluh anggota OPM itu akan diajak berkeliling Jakarta. Sutiyoso menjelaskan, mereka akan melihat pembangunan di Ibu Kota.

(Baca: 500 Anggota Kelompok Bersenjata di Papua Diberi Pekerjaan)

Ia berharap, anggota lain yang masih bergabung dengan OPM dapat menyerahkan diri dan kembali berjanji setia pada NKRI.

"Dibawa jalan-jalan, supaya mereka tahu seperti itu pembangunan nanti di Papua," kata Sutiyoso, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (1/2/2016).

Sutiyoso mengatakan, 10 anggota OPM ini ingin menyelesaikan masalah secara damai karena meniru cara pemerintah menangani kelompok bersenjata di Aceh pimpinan Din Minimi.

(Baca: Sutiyoso: 10 Anggota OPM ke Jakarta seperti Efek Domino Din Minimi)

Syarat yang diajukan 10 anggota OPM ini dianggap Sutiyoso dapat dengan mudah dipenuhi Pemerintah Indonesia.

Namun, ia tak menyebut secara tegas apakah 10 anggota OPM ini juga akan mendapatkan amnesti dari pemerintah seperti halnya Din Minimi.

Sutiyoso mengatakan, salah satu tuntutan 10 anggota OPM itu adalah meminta pemerintah menyediakan perumahan rakyat.

"Selama ini tuntutannya sederhana saja. Dia ingin dibikinkan rumah rakyat. Memang itu sudah ada program di kabupaten untuk masalah itu," ujar Sutiyoso.

Sebanyak 10 anggota OPM yang menyerah serta menyatakan diri bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tiba di Jakarta setelah berangkat sejak Jumat (28/1/2016) lalu didampingi Bupati Puncak Jaya.

Selain bertemu Sutiyoso, rombongan juga akan jalan-jalan ke beberapa tempat wisata seperti Taman Mini Indonesia Indah, Monas, Ancol, hingga ke Taman Safari.

Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengaku sudah mengetahui rencana kedatangan 10 anggota OPM yang menyatakan diri bergabung dengan NKRI itu. Menurut dia, hal itu merupakan sesuatu yang positif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Nasional
Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Nasional
55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com