Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terorisme dan Semiotika Sewenang-wenang

Kompas.com - 19/01/2016, 15:14 WIB
Ketiga, kesewenang-wenangan pemilihan tempat. Gedung Sarinah sesungguhnya sama sekali tidak relevan dengan sejarah kapitalisme AS. Nama Sarinah diambil dari pengasuh Presiden Soekarno, didirikan pada 17 Agustus 1962 dari pampasan perang Jepang. Pesan semiotisnya, ekonomi Indonesia mampu berdikari tanpa bantuan Barat. Soekarno termasuk tokoh "anti Nekolim" dan pengkritik AS.

Keempat, bom ini didalangi oleh Bahrun Naim. Padahal, sebelumnya muara kesimpulan mengarah ke Aman Aburrahman yang sedang dipenjara di Nusakambangan. Bahkan satu jam thriller muncul di televisi, beberapa pengamat teroris hakul yakin otaknya adalah kelompok teroris Poso, Santoso.

Secara linguistik, kesimpulan ini berada dalam turbulensi wacana transit, hadir dari proses simulacra ketika teks riilnya masih tersembunyi entah di mana. Wacana itu dihadirkan untuk menenangkan publik yang berhasrat pada kebenaran, tetapi tontonan telah usai. Roland Barthes (dalam Jonathan Culler, 2003: 105) menyebutkan, wacana seperti itu hadir untuk "beristirahat karena kelelahan" (respireer À vos pieds).

Dalam tradisi kritisisme lama—dan negara masih menggunakannya—hal itu diterima begitu saja (taken for granted). Namun, dalam situasi supra-informasi seperti saat ini, publik tentu memiliki alternatif untuk membaca yang terlihat dan tersirat, menilai apa yang dikatakan pejabat publik melalui pilihan kata dan gesturnya, kelantangan atau kegugupannya ketika menyampaikan situasi ini.

Kelima, teror Thamrin gagal mengonotasikan pesan. Alih-alih menjadi takut, masyarakat sekitar malah menjadikannya tontonan gratis. Dua jam setelah kejadian, penjual sate, tukang kopi keliling, dan penjual kacang rebus mendapatkan "berkah" dari ekses teror itu. Parole "bom" dan langue "ketakutan" gagal menjadi wacana, lebih banyak menjadi hiburan bahkan pusat turisme dadakan.

Radikalisme Islam

Pada beberapa bagiannya, tragedi Thamrin menjadi wacana yang tidak tegak-lurus. Sempat muncul kesimpulan ini berhubungan dengan kelompok radikal Islam. Kesimpulan itu bertautan dengan "selip lidah" tokoh intelijen dua tahun lalu, bahwa pesantren menjadi sarang perekrutan teroris.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com