Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Dukung Sidang Terbuka MKD dalam Kasus Setya Novanto

Kompas.com - 27/11/2015, 15:49 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - ‎Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mendukung keterbukaan sidang Mahkamah Kehormatan Dewan tentang dugaan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden oleh Ketua DPR Setya Novanto.

"‎Kami dukung sidang terbukanya MKD," kata Badrodin di Mabes Polri, Jumat (27/11/2015).

Terkait dorongan Komisi Kepolisian Nasional agar Polri proaktif mengusut masalah ini, Badrodin menyatakan pihaknya akan menunggu hasil sidang MKD.

(Baca Kompolnas Desak Polri Usut Pencatutan Nama Jokowi-Kalla)

Polri ingin mendapatkan satu konstruksi perkara yang jelas untuk kemudian ditentukan apakah akan ditindaklanjuti ke tingkat penyelidikan atau tidak.

"Kami menunggu MKD selesai sebetulnya ingin mendapatkan sesuatu yang clear kasus ini seperti apa. Selama ini kan hanya ramai di media," ujar Badrodin.

Badrodin belum mendapatkan laporan apa-apa terkait masalah ini. Oleh sebab itu, kepolisian belum dapat menentukan apa konstruksi perkara itu.

"Selama ini kan banyak versi, penipuanlah, pencemaran nama baiklah, macam-macam. Ini memang harus nunggu MKD," ujar Badrodin.

Sidang MKD dilakukan atas laporan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said. Dalam laporannya, Sudirman mengatakan ada pertemuan antara Setya, pengusaha Muhammad Riza Chalid, dan Direktur Utama PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsuddin.

Pertemuan itu membicarakan negosiasi perpanjangan kontrak karya Freeport di Indonesia. Setya dilaporkan karena diduga menjanjikan suatu cara penyelesaian tentang kelanjutan kontrak perusahaan tambang tersebut dengan mencatut nama Presiden dan Wapres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com