TMC merupakan mobil layanan pengadilan keliling yang dilakukan secara terjadwal tiap pekan ke desa-desa.
Mobil itu akan berkantor seharian di desa sehingga memudahkan masyarakat mendapatkan akses keadilan.
Kepala Biro Hukum dan Humas MA Ridwan Mansyur, yang bertugas membenahi pelayanan publik di MA, mengatakan, hasil dari inovasi akan segera diuji di satuan kerja.
"Finalis dan pemenang memang harus memastikan inovasinya dapat diterapkan dan berkelanjutan. Biaya murah adalah kata kuncinya," ujarnya.
"Saya dengar biaya 'Audio to Text Recording' itu tidak sampai Rp 15 juta. Jadi, seharusnya dapat diterapkan di pengadilan-pengadilan," ujar Hatta Ali.
Dia membenarkan kalau "transkrip" persidangan juga telah diterapkan di Mahkamah Konstitusi. "Tapi ini lebih murah," katanya.
Hatta mengungkapkan, tidak tertutup kemungkinan untuk dipublikasikan. Hatta juga akan memastikan layanan MA akan lebih baik dari waktu ke waktu.
"Kami sudah menerbitkan banyak surat keputusan, SEMA (surat edaran MA), dan perma (peraturan MA). Intinya, seluruh inovasi ini demi pelayanan yang lebih baik bagi pencari keadilan," ujarnya. (RYO)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 16 November 2015, di halaman 5 dengan judul "Inovasi-inovasi dari Peradilan".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.