Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri ESDM Sebut Audit Petral Buktikan Rumor Mafia Migas

Kompas.com - 13/11/2015, 19:21 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan bahwa audit terhadap Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) dan anak usahanya membuktikan bahwa mafia migas benar-benar ada.

Hasil audit itu akan disampaikan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi untuk pertimbangan hukum.

"Audit ini sebetulnya menjadi pembuktian, yang tadinya rumor, omongan di warung kopi, sekarang jadi dokumen yang dihasilkan dengan metode profesional, yang bisa dipertanggungjawabkan," kata Sudirman, Jumat (13/11/2015).

Sudirman mengungkapkan, masyarakat pasti akan mengetahui hasil audit Petral pada waktunya.

Presiden Joko Widodo ia sebut meminta pembenahan di internal Pertamina dan membawa semua dugaan pelanggaran ke penegak hukum.

"Kalau pada waktunya sudah dijelaskan secara detail, sebagian orang akan mengatakan, ya kita sudah tahulah," kata Sudirman.

"Bedanya dulu kan cuma jadi omongan di belakang, tetapi sekarang sudah ada pembuktiannya," ucapnya.

Audit investigasi terhadap Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) dan anak usahanya telah selesai.

Ada satu poin temuan penting, yaitu PT Pertamina (Persero) sebagai induk dari Petral Group tidak terlibat dari permainan kotor para mafia migas ini.

(Baca juga: Audit Investigasi Petral: Pertamina dan Pemerintah Tidak Terlibat Mafia Migas)

"Jadi, ada pihak ketiga yang bukan manajemen Petral, bukan Pertamina, bukan pemerintah yang ikut campur," kata Sudirman.

Likuidasi Petral Group merupakan satu dari sekian banyak rekomendasi Tim Reformasi dan Tata Kelola Migas, yang digawangi Faisal Basri dkk, untuk membersihkan praktik-praktik mafia.

Sebelum pembubaran Petral Group, Presiden Joko Widodo memberikan arahan untuk melakukan audit investigasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com