JAKARTA, KOMPAS.com — Wajah Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo semringah. Ini bukan karena dia menerima penghargaan Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) 2015.
Namun, kebahagiaan Yoyok ialah karena dapat bertatap muka langsung dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
"Saya seperti mimpi bertemu beliau," kata Yoyok saat menyampaikan sambutan seusai menerima penghargaan di Jakarta, Kamis (5/11/2015) malam.
Basuki atau yang akrab disapa Ahok itu hadir sebagai salah satu peraih penghargaan BHACA. Penghargaan itu diterimanya pada 2013 lalu.
"Rasanya, tangan ini masih dingin saat bersalaman sama Mas Ahok," ucap dia.
Sontak saja pernyataan tersebut membuat orang-orang yang hadir dalam kegiatan itu tertawa, tak terkecuali Ahok.
Tak sampai di situ, Yoyok, yang merupakan mantan anggota TNI, mengaku bahwa baru kali ini selama berada di Jakarta, dia tidak dianggap sebagai pejabat ketika menghadiri sebuah kegiatan.
Yoyok bercerita, ketika tiba di Jakarta kemarin, dia langsung diminta untuk menghadiri acara di salah satu stasiun televisi swasta. Dengan mengenakan kemeja batik dan dikawal oleh ajudan, ia tiba di kantor stasiun televisi itu.
Bukannya disambut layaknya pejabat daerah, ia justru dikira ajudan bupati oleh petugas keamanan setempat.
"Saya ke Metro TV, masuk sudah pakai batik, naik mobil dan duduk di samping sopir. Tapi, pas sampai di sana, saya malah ditanya, 'Mana bupatinya?'," ujarnya.
Kejadian lucu lainnya terjadi saat ia hendak mengisi daftar buku tamu. Ketika ia hendak menandatangani buku tersebut, resepsionis wanita yang ada di sana tiba-tiba melarangnya.
Saat itu, sang resepsionis mengatakan bahwa buku tamu itu diperuntukkan untuk bupati.
"Saya lepas jaket saya, terus saya bilang, 'Saya ini bupatinya, Mbak. Wajah saya ini memang wajah ajudan apa?'," tutur Yoyok.
Mendengar cerita itu, yang hadir di acara penghargaan BHACA 2015 pun tertawa, termasuk Ahok.
Yoyok merupakan salah satu penerima penghargaan BHACA 2015. Selain dia, mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga mendapatkan penghargaan yang sama.
Sejak menjabat sebagai bupati pada 2012 lalu, ia membuat terobosan dengan menyelenggarakan festival anggaran. Hal itu dilakukan agar proses eksekusi anggaran, mulai dari perencanaan, lelang, hingga eksekusi dapat berjalan transparan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.