Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media Sosial Penggerak Aktif Isu Publik

Kompas.com - 26/10/2015, 15:01 WIB

Oleh: Sugihandari dan Suwardiman

JAKARTA, KOMPAS - Penilaian publik pengguna media sosial terhadap satu tahun kinerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla cenderung berbeda jika dibandingkan dengan masyarakat secara umum.

Karakteristik media sosial yang spontan dan terbuka membuat kelompok masyarakat yang aktif bersuara di ruang digital lebih kritis menilai pemerintah.

Secara umum, survei nasional Litbang Kompas menunjukkan polarisasi sikap publik yang cenderung berimbang dalam menyikapi kinerja pemerintah setahun terakhir.

Namun, apabila responden dibagi dalam kelompok pengguna media sosial (medsos) dan bukan pengguna medsos, tampak pola penyikapan yang berbeda.

Tingkat kepuasan responden yang aktif menggunakan medsos tampak lebih rendah jika dibandingkan dengan responden yang tak pernah mengakses medsos.

Bahkan, polarisasi penilaian dua kelompok responden ini berbanding terbalik. Demikian pula dalam menilai citra Presiden Jokowi, apresiasi positif yang disampaikan responden pengguna medsos tampak lebih rendah apabila dibandingkan dengan penilaian responden yang lain.

Sementara hasil analisis terhadap percakapan di ruang-ruang medsos yang dilakukan lembaga pemerhati media sosial Provetic bekerja sama dengan Litbang Kompas menunjukkan peningkatan sentimen negatif dari pengguna internet (netizen).

Sentimen kicauan netizen terkait pemerintahan Jokowi-Kalla setahun terakhir menunjukkan tren yang dinamis. Namun, jika hasil analisis ditarik dalam garis lurus, tampak penurunan sentimen positif.

Analisis dilakukan terhadap percakapan di Twitter sepanjang periode 1 November 2014 hingga 10 Oktober 2015. Sebanyak 4,7 juta cuitan netizen terkait Jokowi dan pemerintahannya berhasil direkam.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com