Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsolidasi Politik Menjadi Tumpuan

Kompas.com - 20/10/2015, 15:08 WIB

Jika ditelusuri lebih lanjut, insiden bersentimen agama yang terjadi di Kabupaten Tolikara, Papua, disinyalir turut memengaruhi ingatan kolektif publik terhadap kinerja pemerintah dalam menjaga pluralitas bangsa ini. Apalagi kemudian peristiwa serupa terjadi menjelang genapnya usia satu tahun pemerintahan Jokowi-Kalla, yakni insiden bentrokan antarmassa yang lagi-lagi bersentimen agama terjadi di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh.

Dibandingkan dengan indikator yang lain, penanganan konflik dan ancaman perpecahan bangsa memang tercatat sebagai indikator paling rendah meraih apresiasi dari publik. Peran pemerintah di bidang ini relatif menurun tajam dalam persepsi publik. Januari lalu, misalnya, pada tiga bulan pertama pemerintahan, apresiasi publik terhadap kinerja pemerintah dalam mengelola konflik ini berada di angka 61,8 persen. Apresiasi ini menurun di akhir tahun pertama periode pemerintahan ini menjadi 58,3 persen.

Hal ini menjadi potret bahwa konflik di masyarakat jadi salah satu tantangan terbesar pemerintahan Jokowi-Kalla, khususnya terkait dengan upaya mewujudkan stabilitas dan konsolidasi politik. Bagaimanapun, konsolidasi politik akan memberi ruang terjadinya stabilitas yang melahirkan iklim positif bagi pemerintah untuk menjalankan program-program pembangunannya. Apalagi, pemerintahan Jokowi-Kalla sebenarnya memiliki rekam jejak positif, khususnya dalam mengelola konflik politik di tingkat elite.
content

Modal pengelolaan konflik di tingkat elite itu pula yang mengantarkan apresiasi publik terhadap pemerintah mengalami peningkatan di survei sembilan bulan kinerja pemerintah pada Juli 2015. Peningkatan ini tidak lepas dari realitas politik yang menggambarkan semakin cairnya hubungan Koalisi Indonesia Hebat (KIH), yang menjadi pendukung pemerintah, dengan Koalisi Merah Putih (KMP), yang memilih berada di luar pemerintahan. Apalagi, hal ini disusul langkah Partai Amanat Nasional, sebelumnya berada di barisan KMP, yang memutuskan bergabung bersama koalisi pendukung pemerintah.

Tentu saja, selain persoalan pluralitas yang mewarnai perjalanan pemerintahan ini di akhir tahun pertamanya, persoalan lain boleh jadi turut menyumbang penurunan apresiasi publik terhadap kinerja pemerintah di bidang politik pada satu tahun pemerintahannya kali ini.

Dalam tiga bulan terakhir, setidaknya ada sejumlah polemik politik. Sebut saja bursa pemilihan Panglima TNI yang memunculkan perdebatan publik, terutama terkait tradisi rotasi antar-angkatan, turut mewarnai dinamika politik yang terjadi. Terakhir, tentu juga perdebatan revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi. Isu ini bukan barang baru, tetapi hangat kembali di akhir tahun pertama periode pemerintahan Jokowi-Kalla.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com