Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Kompas: Kinerja Kabinet Dinilai Berimbang

Kompas.com - 19/10/2015, 15:04 WIB

Pengantar Redaksi

Mengevaluasi setahun kinerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Litbang "Kompas" menurunkan hasil survei nasional mulai Senin (19/10) hingga Rabu (21/10). Hasil persepsi publik yang menyoroti kinerja kabinet, bidang politik, hukum, ekonomi, dan sosial akan diturunkan dalam lima tulisan. Tulisan pertama mengulas kinerja kabinet dari pendekatan bidang pemerintahan. Selamat membaca.

Oleh: Toto Suryaningtyas

JAKARTA, KOMPAS - Satu tahun usia Kabinet Kerja, pola apresiasi publik terhadap bidang kerja pemerintahan kian terbentuk. Sejumlah bidang pembangunan yang berhasil menyentuh kepentingan publik menuai apresiasi. Meski demikian, penilaian pesimistis juga masih ada dalam proporsi relatif sama besar.

Tekad percepatan program pembangunan sangat terlihat dari sejumlah upaya strategis yang dilakukan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Pasca penggantian sejumlah pos kementerian (reshuffle) pada 12 Agustus 2015, percepatan pembangunan terlihat di berbagai sektor. Peresmian berbagai proyek infrastruktur di Jawa dan luar Jawa, penguatan ketahanan pangan (beras, nelayan), hingga paket kebijakan ekonomi 1 hingga 4 dilakukan di tengah isu asap dan kekeringan. Semuanya menjadikan ruang publik pada triwulan terakhir padat oleh berbagai isu nasional.

Dalam situasi yang lebih normal, tanpa banyak kejadian bencana, dalam menilai usia setahun pemerintahan biasanya publik akan bersikap lebih kritis. Mengacu dari pola penilaian yang terlihat dari kinerja tiga pemerintahan era sebelumnya (Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono), era setahun pemerintahan berisi penurunan apresiasi publik yang signifikan ketimbang awal periode pemerintahan. Tak terkecuali kinerja kabinet, memperoleh penurunan apresiasi pula.

Namun, tahun ini tampaknya sedikit berbeda. Alih-alih menurun, justru terjadi indikasi apresiasi di sana-sini. Meski dominasi apresiasi positif secara keseluruhan belum terlihat nyata, penilaian yang relatif berimbang terlihat dalam hasil survei dalam waktu kurun enam bulan terakhir. Proporsi yang berimbang antara penilaian positif dan negatif terhadap kinerja Kabinet Kerja tecermin dari komposisi penilaian positif hasil survei yang mencapai 48,4 persen dan penilaian negatif 47,6 persen. Dengan memperhitungkan besaran kesalahan pencuplikan (sampling error) ± 2,8 persen, kondisi itu relatif sama dengan penilaian hasil survei bulan Juli 2015 yang berada di angka 46,7 persen dan 45,3 persen.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INA Digital Bakal Akomodasi Program Makan Siang Gratis Prabowo

INA Digital Bakal Akomodasi Program Makan Siang Gratis Prabowo

Nasional
PAN Tak Gentar jika PDI-P Usung Ahok di Pilgub Sumut

PAN Tak Gentar jika PDI-P Usung Ahok di Pilgub Sumut

Nasional
PN Jaksel Kabulkan Pencabutan Gugatan Praperadilan Sekjen DPR

PN Jaksel Kabulkan Pencabutan Gugatan Praperadilan Sekjen DPR

Nasional
Jadi Saksi TPPU SYL, Bos Maktour: Saya Pelayan Allah, Wajib Layani Siapa Pun yang Datang

Jadi Saksi TPPU SYL, Bos Maktour: Saya Pelayan Allah, Wajib Layani Siapa Pun yang Datang

Nasional
Jokowi Panggil Nadiem Makarim ke Istana, Bahas UKT Mahal

Jokowi Panggil Nadiem Makarim ke Istana, Bahas UKT Mahal

Nasional
INA Digital Mulai Operasi September 2024, Prioritaskan 9 Layanan

INA Digital Mulai Operasi September 2024, Prioritaskan 9 Layanan

Nasional
Jampidsus Dilaporkan ke KPK atas Dugaan Korupsi Lelang Barang Rampasan Negara

Jampidsus Dilaporkan ke KPK atas Dugaan Korupsi Lelang Barang Rampasan Negara

Nasional
Sindir Kementerian yang Punya 5.000 Aplikasi, Jokowi: Ruwet, Perlu Kita Setop

Sindir Kementerian yang Punya 5.000 Aplikasi, Jokowi: Ruwet, Perlu Kita Setop

Nasional
Entaskan Defisit Protein Hewani Daerah Pelosok, Dompet Dhuafa Kenalkan Program Tebar Hewan Kurban di Kurbanaval Goes To Hypermart

Entaskan Defisit Protein Hewani Daerah Pelosok, Dompet Dhuafa Kenalkan Program Tebar Hewan Kurban di Kurbanaval Goes To Hypermart

Nasional
Tanggapi Keluhan Ikang Fawzi soal Layanan, Dirut BPJS: Jangan Digeneralisir, Saat Itu Lagi Perbaikan

Tanggapi Keluhan Ikang Fawzi soal Layanan, Dirut BPJS: Jangan Digeneralisir, Saat Itu Lagi Perbaikan

Nasional
Kabulkan Eksepsi Gazalba Saleh, Hakim: Jaksa KPK Bisa Ajukan Lagi

Kabulkan Eksepsi Gazalba Saleh, Hakim: Jaksa KPK Bisa Ajukan Lagi

Nasional
Ada 27.000 Aplikasi Milik Pemerintah, Jokowi: Tidak Terintegrasi dan Tumpang Tindih

Ada 27.000 Aplikasi Milik Pemerintah, Jokowi: Tidak Terintegrasi dan Tumpang Tindih

Nasional
Kabulkan Eksepsi Gazalba Saleh, Hakim: KPK Tak Dapat Delegasi dari Jaksa Agung

Kabulkan Eksepsi Gazalba Saleh, Hakim: KPK Tak Dapat Delegasi dari Jaksa Agung

Nasional
Jajak Pendapat Litbang 'Kompas', Hanya 18 Persen Responden yang Tahu UU MK Sedang Direvisi

Jajak Pendapat Litbang "Kompas", Hanya 18 Persen Responden yang Tahu UU MK Sedang Direvisi

Nasional
Caleg PKS Aceh Tamiang Berstatus Buron Kasus Narkoba, Sempat Kabur 3 Minggu

Caleg PKS Aceh Tamiang Berstatus Buron Kasus Narkoba, Sempat Kabur 3 Minggu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com