JAKARTA, KOMPAS.com — Petugas Penyelenggara Ibadah Haji telah mengidentifikasi jemaah haji Indonesia yang menjadi korban jatuhnya crane di Masjidil Haram terdiri atas 54 orang. Sebanyak 42 orang terluka berat dan ringan, sementara 11 orang meninggal dunia.
Namun, ternyata masih ada satu orang yang belum diketahui keberadaannya hingga saat ini.
"Terdapat satu orang yang sampai saat ini belum teridentifikasi (hilang), yaitu atas nama Janiro Ganumbang Siregar," ujar Kepala PPIH Daerah Kerja Mekkah Arsyad Hidayat melalui siaran pers, Selasa (6/10/2015).
Dari jumlah tersebut, sebanyak 23 anggota jemaah yang luka telah kembali ke kloter masing-masing, dan 19 anggota jemaah masih dirawat di rumah sakit milik Pemerintah Arab Saudi. Arsyad mengatakan, tim PPIH akan mengambil contoh DNA suami dan anak Janiro di Indonesia untuk menemukannya. Sebelumnya, tim mengambil contoh DNA dari kakak Janiro, tetapi ternyata tidak cocok sehingga tidak dapat dijadikan pembanding.
"Ditjen PHU berkirim surat kepada Kapolri, memohon bantuan untuk bisa memfasilitasi terkait pengambilan sampel DNA suami dan anak Janiro," kata dia.
Sementara itu, untuk mengidentifikasi jenazah korban musibah di Mina, tim PPIH bekerja sama dengan tim DVI Polri. Mereka menggunakan sidik jari jenazah untuk mencocokkannya dengan data yang mencakup nama, asal negara, nomor visa jemaah haji, atau nomor kedatangan.
Hingga saat ini, sebanyak 25 anggota jemaah haji masih belum ditemukan pasca-musibah di Mina. Arsyad berharap, mereka ditemukan tidak berada di tempat perawatan jenazah Mu’aishim.
"Namun sekiranya ada yang di sana, keberadaan data sidik jari tersebut diharapkan akan mempercepat proses identifikasi anggota jemaah haji yang dilaporkan belum kembali," kata Arsyad.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.