Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Anggota Jemaah Haji Indonesia Belum Diketahui Usai Musibah "Crane"

Kompas.com - 06/10/2015, 17:07 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Petugas Penyelenggara Ibadah Haji telah mengidentifikasi jemaah haji Indonesia yang menjadi korban jatuhnya crane di Masjidil Haram terdiri atas 54 orang. Sebanyak 42 orang terluka berat dan ringan, sementara 11 orang meninggal dunia.

Namun, ternyata masih ada satu orang yang belum diketahui keberadaannya hingga saat ini.

"Terdapat satu orang yang sampai saat ini belum teridentifikasi (hilang), yaitu atas nama Janiro Ganumbang Siregar," ujar Kepala PPIH Daerah Kerja Mekkah Arsyad Hidayat melalui siaran pers, Selasa (6/10/2015).

Dari jumlah tersebut, sebanyak 23 anggota jemaah yang luka telah kembali ke kloter masing-masing, dan 19 anggota jemaah masih dirawat di rumah sakit milik Pemerintah Arab Saudi. Arsyad mengatakan, tim PPIH akan mengambil contoh DNA suami dan anak Janiro di Indonesia untuk menemukannya. Sebelumnya, tim mengambil contoh DNA dari kakak Janiro, tetapi ternyata tidak cocok sehingga tidak dapat dijadikan pembanding.

"Ditjen PHU berkirim surat kepada Kapolri, memohon bantuan untuk bisa memfasilitasi terkait pengambilan sampel DNA suami dan anak Janiro," kata dia.

Sementara itu, untuk mengidentifikasi jenazah korban musibah di Mina, tim PPIH bekerja sama dengan tim DVI Polri. Mereka menggunakan sidik jari jenazah untuk mencocokkannya dengan data yang mencakup nama, asal negara, nomor visa jemaah haji, atau nomor kedatangan.

Hingga saat ini, sebanyak 25 anggota jemaah haji masih belum ditemukan pasca-musibah di Mina. Arsyad berharap, mereka ditemukan tidak berada di tempat perawatan jenazah Mu’aishim.

"Namun sekiranya ada yang di sana, keberadaan data sidik jari tersebut diharapkan akan mempercepat proses identifikasi anggota jemaah haji yang dilaporkan belum kembali," kata Arsyad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com