Calon jemaah haji dari Surabaya, Citra Dwi Harningtyas (28) yang dihubungi BBC Indonesia, mengatakan bahwa meski ada informasi sekilas tentang wabah virus MERS-CoV, namun sosialisasinya terbatas.
Pada saat manasik haji, menurut dia, ada informasi tentang kewajiban menggunakan masker mulut karena di sana sedang musim flu dan ada MERS yang berasal dari unta.
"Tapi ya hanya menerangkan begitu saja. Bagian dari rangkaian dari manasik haji, bukan spesifik menerangkan MERS-nya," kata dia.
Hal yang kurang lebih sama juga disampaikan calon jemaah haji lainnya, Dini Andrini (45). Menurut Dini, sosialisasi kesehatan yang ada sekarang masih bersifat umum, seperti banyak minum air dan vitamin, serta meningkatkan kewaspadaan buat yang memiliki tekanan darah tinggi atau penyakit jantung. Ttidak ada yang spesifik tentang MERS.
"Tentu saya khawatir, karena melihat akibat dari MERS dan faktor cuaca yang menambah kemungkinan tertular, lalu membaca ada kasus MERS di Riyadh," ucapnya.
Namun, dia tidak mendapat informasi khusus, baik dari biro haji yang memberangkatkannya maupun dari sumber-sumber resmi.
"Soal pencegahan, selama ini lebih banyak usaha sendiri, mencari di internet. Mungkin buat orang-orang yang tidak terlalu banyak mencari tahu atau mengakses internet ya, mereka tidak akan tahu," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.