JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti membenarkan adanya anggota kepolisian yang gugur dalam baku tembak dengan kelompok teroris jaringan Santoso di Gunung Langka, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Sulawesi Tengah. Dalam peristiwa tersebut, seorang teroris juga tewas ditembak aparat.
"Laporan semalam (anggota Polri) tertembak di bagian perut. Ada satu orang lagi dari mereka yang tertembak atas nama Abu Purwah," ujar Badrodin di Istana Kepresidenan, Kamis (20/8/2015).
Di dalam akun Facebook Divisi Humas Polri, satu anggota yang gugur tersebut ialah Iptu Bryan T Tatontos. Ketika itu, Bryan mendapat tugas untuk melakukan operasi pengejaran terhadap kelompok Santoso yang selama ini menjadi buruan polisi. Namun, saat melakukan penggerebekan, Bryan tewas dalam baku tembak itu.
Badrodin menjelaskan, Bryan kemungkinan besar tewas akibat kekurangan darah saat berusaha dievakuasi ke bawah. "Evakuasi dari atas ke bawah butuh waktu lima jam," kata Badrodin.
Sejak Kamis (20/8/2015) pagi, di Markas Polda Sulteng terlihat bendera Merah Putih dikibarkan setengah tiang. Lalu, ada sebuah karangan bunga bertuliskan, "Keluarga Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Mengucapkan Turut Berduka Cita Atas Gugurnya Iptu Bryan T Tatontos SIK".
Lebih lanjut, Badrodin menuturkan, pihaknya masih mengejar kelompok Santoso itu dengan menambah kekuatan personel. Pada Kamis ini, telah tiba satu satuan setingkat kompi (SSK) dari Brimob Kelapa Dua, Jawa Barat, untuk melakukan perburuan itu. (Baca: Kapolri Benarkan Anggotanya Tewas Saat Kejar Teroris di Poso)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.