Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prostitusi "Online" Diduga Pengalihan dari Isu Pelemahan KPK

Kompas.com - 13/05/2015, 18:13 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi Kepolisian menjerat mucikari artis yang terjadi belakangan ini dinilai sebagai bagian dari pengalihan isu. Polisi disinyalir berupaya mengalihkan perhatian masyarakat dari isu yang lebih substansial, yakni pemberantasan tindak pidana korupsi dan pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Apa sih urgensinya kita urusin PSK (pekerja seks komersial)? Sampai Wapres ikut-kutan berkomentar. Saya bukan penggemar PSK, tapi yang dilakukan ini kan tidak ada apa-apanya. Saya khawatir ini bagian dari pengaturan skenario, atau mau ada orang yang dikirimalisasikan melalui PSK?" kata Sekretaris Umum Persatuan Gereja Indonesia Gomar Goeltom dalam sebuah diskusi yang digelar di Jakarta, Rabu (13/5/2015).

Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI) Jerry Sumampouw menganggap prostitusi online yang marak diberitakan media saat ini merupakan pengalihan dari polemik pengusutan kasus penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan oleh kepolisian. Padahal, menurut dia, isu korupsi lebih penting dibandingkan dengan penangkapan seorang mucikari.

Belum lagi masalah pelantikan Wakil Kepala Kepolisian Budi Gunawan yang sempat ditetapkan KPK sebagai tersangka. "Isu ini hilang begitu saja, jadi ada isu publik yang tidak substansial tapi diproduksi untuk mengalihkan isu yang sebenarnya substansial, misalnya korupsi," ujarnya.

Tokoh agama yang juga anggota Gerakan Dekrit Rakyat Indonesia, Romo Benny Susetyo menyampaikan pendapat senada. Ia pun meminta media untuk tidak mudah digiring dalam memberitakan suatu isu. Padahal, menurut Benny, masih banyak isu penting lainnya yang perlu disoroti seperti reformasi Polri dan pemberantasan korupsi.

"Media jangan mau digiring, bagaiamana media memilih isu itu penting. Jangan media digiring pada isu yang tidak tegas. Sekarang bagaimana menata ke depan reformasi kepolisian," kata dia.

Jumat kemarin, kepolisian menangkap RA (32), seorang pria yang diduga berperan sebagai mucikari. Ia menawarkan jasa wanita penghibur dari kalangan artis dan model dengan tarif Rp 80 juta hingga Rp 200 juta. Dari praktik itu, RA mendapatkan keuntungan kurang lebih 30 persen dari tarif wanita yang disewa.

Penangkapan RA tak lama setelah kepolisian menangkap penyidik KPK Novel Baswedan, sepekan sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com