Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/05/2015, 03:33 WIB

KOMPAS.com - Operator perjalanan di Australia mengatakan, mereka tidak mengharapkan terjadinya penurunan jumlah pengunjung ke Indonesia, meskipun muncul desakan boikot setelah eksekusi dua warga Australia.

Andrew Chan dan Myuran Sukumaran adalah dua dari delapan orang yang dihukum mati regu tembak pada Rabu dini hari (29/04).

Australia menarik duta besarnya dan muncul sejumlah desakan di media sosial untuk memboikot Indonesia.

Sejumlah perusahaan mengatakan para wisatawan hanya menunjukkan sedikit isyarat terpengaruh.

"Pada saat ini sepertinya tidak ada pengaruh, sampai sejauh ini, dalam kaitannya dengan permintaan," kata pimpinan Qantas Airways, Alan Joyce kepada The Australian.

Meskipun muncul kemarahan terhadap pemerintah Indonesia "banyak pelanggan menyadari memboikot Bali hanya akan merusak kehidupan penduduk setempat", tambahnya.

Juru bicara kelompok perjalanan Flight Centre mengatakan kepada BBC, Bali sejak lama merupakan satu dari tiga tempat tujuan paling digemari wisatawan Australia.

"Kami tidak mengalami keadaan di mana pelanggan mengubah rencana liburan mereka dan kami juga tidak memperkirakan itu akan terjadi karena mereka sudah mengetahui masalah ini saat pemesanan dilakukan," kata Haydn Long.

Agen perjalanan online Webjet mengatakan permintaan warga Australia akan tiket penerbangan ke Bali bahkan meningkat 42 persen dalam empat minggu terakhir dibandingkan periode yang sama setahun lalu.

Baca juga:

10 Keganjilan Kasus Novel Versi Tim Pembela KPK

Kenapa Hanya Novel yang Dibidik?

Kompolnas: Ada Kejanggalan dalam Kasus Novel

Komnas HAM: Ganjil Polisi Ungkit Lagi Kasus Novel

Surat Sanksi terhadap Novel Diduga Dipalsukan

Novel, Penyidik "Gemilang" yang Tersandung Kasus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Nasional
Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com