"Mungkin saja Bang Haji (Rhoma Irama) jadi calon presiden yang kita usung, tetapi harus wajar, dalam artian ikuti aturan main," kata Yusril Ihza Mahendra saat dihubungi di Jakarta, Rabu (29/4/2015).
Yusril mengatakan, kewajaran tersebut dalam artian harus masuk dan aktif terlibat dalam tubuh PBB untuk menggalang dukungan dari kalangan akar rumput.
"Jadi jangan nanti ketika mendekati 2019 dan bergaung, baru terlibat. Ini kan susah. Jangan seperti muktamar kemarin, enggak ada cerita mau masuk PBB, tiba-tiba ada muktamar PBB, mau jadi ketum," ujarnya.
Kendati demikian, Yusril mengatakan, PBB pada intinya terbuka bagi sang raja dangdut. Namun, untuk jabatan struktural, seperti majelis syura, ketua, wakil, dan sekjen PBB, calon harus melalui mekanisme pemilihan secara demokratis.
"Seperti yang Anda lihat, Kaban yang jadi ketua majelis syura harus dipilih secara demokratis. Yang pendiri partai saja harus dipilih, bagaimana yang baru masuk tiba-tiba ingin jadi ketum," kata Yusril.
Hal senada disampaikan Ketua Majelis Syuro PBB periode 2015-2020, MS Kaban, yang menyatakan bahwa sikap partainya tersebut terbuka bukan hanya bagi Rhoma, melainkan juga tokoh lainnya.
"Kami masih terbuka. Saya, bahkan Yusril, sangat senang jika Bang Haji mau terlibat aktif dan bersama membangun PBB," kata Kaban.
Bahkan saat Muktamar IV PBB di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Kaban menyatakan akan memberi jabatan apa pun kepada Rhoma Irama jika raja dangdut tersebut mau bergabung dan terlibat aktif di dalam parpol itu.
"Bang Haji Rhoma kalau mau bergabung tinggal sebut di mana posisinya, nanti kami berikan," kata Kaban saat memberikan sambutan dalam Muktamar IV PBB di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Saat itu, Kaban juga mengatakan tidak akan menghalangi keinginan Rhoma Irama untuk mencalonkan diri sebagai presiden Indonesia dengan menggunakan PBB sebagai kendaraan partainya. Namun, ia terlebih dahulu harus masuk PBB.
"Mau maju pada pemilihan presiden tahun 2019, silakan masuk PBB, nanti kita rumuskan bersama," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.