Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka Kongres, Hatta Sindir Amien Rais dan Soetrisno Bachir

Kompas.com - 28/02/2015, 21:59 WIB
Dani Prabowo

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional, Hatta Rajasa membuka Kongres PAN IV yang digelar di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Sabtu (28/2/2015) malam.

Dalam pidato politiknya, Hatta sempat menyindir Ketua Majelis Pertimbangan PAN Amien Rais dan mantan Ketua Umum PAN, Soetrisno Bachir yang menjadi tim sukses rivalnya dalam memperebutkan kursi nomor satu di PAN, Zulkifli Hasan.

Semula, Hatta menyampaikan pandangannya mengenai kondisi politik dan ekonomi global. Hatta menyatakan, sebelum tahun 2014, Indonesia masuk ke dalam rezim ekonomi tinggi. Namun, setelah 2014, Indonesia bergerak dalam rezim ekonomi moderat.

"Salah satu faktor penyebabnya yakni harga minyak dunia yang anjlok di level 55 dollar AS per barel, sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan India. Kondisi ini berpengaruh pada ekspor komoditi Indonesia yang dirasakan petani dan pekebun karet, kopi, dan lain-lain," kata Hatta.

Hatta menambahkan, dalam waktu dekat Indonesia akan masuk ke dalam bagian Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Jika Indonesia tidak menyiapkan diri sebaik mungkin, maka negara ini hanya akan menjadi sasaran empuk pasar bebas negara lain.

"Bukan tidak mungkin, Indonesia terkena dampak liberalisasi perdagangan. Oleh karena itu kita harus bersatu dan bekerja keras untuk membangun bangsa dan memenangkan pertarungan," ujarnya. [Baca: Di Kongres, Amien Rais Cerita soal Ketua Umum yang Bohong dan Temui Elite KIH]

Menjelang akhir pidato, Hatta lantas mengingatkan keberhasilan PAN dalam menghadapi Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014 lalu. Menurut Hatta, untuk pertama kalinya di bawah kepemimpinannya, PAN dapat menorehkan sejarah pada pemilu legislatif.

"Alhamdulilah kita bisa melewati dua hal itu lebih baik. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, perolehan suara PAN di atas 9 juta suara," kata Hatta.

Hatta menambahkan, perolehan suara tersebut memang merupakan sebuah prestasi tersendiri bagi PAN. Ia beranggapan, bahwa hasil perolehan suara itu merupakan awal dari berakhirnya masa paceklik PAN dalam pemilu sejak era reformasi.

"Memang capaian tersebut belum cukup memuaskan. Namun, kita telah bekerja keras untuk menghentikan tren penurunan," ujarnya.

Untuk diketahui, saat PAN mengikuti pemilu pertama kali pada 1999, perolehan suara PAN sebesar 7.528.956 suara atau sekitar 7,12 persen dari total suara nasional. Perolehan PAN lantas mengalami penurunan, di bawah kepemimpinan Amien Rais meski tidak terpaut banyak pada Pemilu 2004.

Saat itu PAN hanya memperoleh 7.303.324 suara atau sekitar 6,44 persen. Lima tahun berselang, di bawah kepemimpinan Soetrisno Bachir, perolehan suara PAN anjlok menjadi 6.254.580 suara atau sekitar 6,01 persen.

Kemudian, saat kursi kepemimpinan PAN berpindah ke Hatta Rajasa pada 2010 lalu, mantan Menko Perekonomian itu mampu meningkatkan perolehan suara PAN cukup tinggi saat Pemilu 2014, yakni sebesar 9.481.621 suara atau 7,59 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Nasional
SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com