Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menutup Tahun Politik dengan Tradisi Suksesi Damai

Kompas.com - 27/12/2014, 10:36 WIB

Namun karena hari itu operator yang biasa mengarahkan layanan peta virtual itu tidak ada, maka layanan itu kemudian urung dinyalakan.

"Ya sudah tidak apa-apa," kata SBY.

Keduanya kemudian menuju lantai satu kantor presiden dan melihat-lihat ruang konferensi pers.

Yudhoyono sore itu tampak "sumringah" menjelaskan hal-hal mengenai fasilitas pendukung kerja Presiden dan Jokowi mendengarkan secara seksama penjelasannya.

"Nah disini kita ada foto-foto Presiden dari setiap zaman. Kita sudah geserkan, tadinya foto saya di sini, tapi semua sudah digeser, jadi ada satu tiang kosong untuk foto presiden berikutnya," kata SBY saat menunjukkan ruang utama Istana Negara yang kerap digunakan acara resmi kenegaraan seperti pelantikan menteri dan penyerahan tanda jasa serta pengukuhan Paskibraka.

"Iya...ya," kata Jokowi.

"Wah terima kasih pak sudah disiapkan," kata Ketua Tim Transisi Rini Soemarmo yang mendampingi Jokowi, sore itu.

Setelah hampir satu jam keduanya berkeliling Istana Presiden, SBY dan Jokowi, kemudian menuju teras depan Istana Merdeka untuk menyaksikan geladi bersih upacara pisah sambut Presiden keenam RI dan Presiden ketujuh RI.

Upacara pisah sambut yang berlangsung pada Senin (20/10) itu sendiri, berlangsung singkat dan sederhana. Diawali dengan kedatangan Presiden RI ketujuh di Gerbang Depan sebelah Barat Istana Merdeka yang kemudian mantan Presiden telah menunggu di Istana Merdeka. Kemudian presiden yang baru dengan didampingi mantan presiden menuju podium kehormatan diiringi ibu negara dan mantan ibu negara.

Setelah menerima salam kebangsaan, Indonesia Raya, kemudian Presiden Joko Widodo didampingi mantan Presiden Yudhoyono melakukan inspeksi pasukan kehormatan yang terdiri dari unsur angkatan darat, laut, udara dan kepolisian serta Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres).

Setelah inspeksi selesai, acara pisah sambut pun selesai. Mantan Presiden Yudhoyono dan Ani Yudhoyono ditemani Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana menuju gerbang sebelah timur Istana Merdeka dan kemudian melepas kepergian Presiden RI keenam dan Ani Yudhoyono menuju kediaman pribadi di Cikeas.

"Saya atas nama pribadi dan seluruh rakyat Indonesia pada sore ini ucapkan terima kasih kepada bapak dan ibu, dan penghargaan yang setinggi-tingginya," kata Presiden Joko Widodo saat melepas SBY di Istana Merdeka.

"Selamat kepada bapak semoga diberi barokah kesehatan dan umur panjang," ujar Presiden.

Transisi kepemimpinan nasional yang dapat diterima oleh semua pihak merupakan awal dari kesinambungan perjalanan sebuah bangsa untuk menjadi bangsa yang lebih maju dari sebelumnya.

Dalam berbagai kesempatan, Presiden Joko Widodo menegaskan salah satu pelajaran yang penting dipetik dari keberhasilan Tiongkok dari sebuah negara yang tertutup kemudian menjadi negara dengan ekonomi terdepan di dunia adalah perwujudan semua rencana besar bangsa meski para pemimpinnya datang dan pergi silih berganti.

Hal itu pun disadari oleh Susilo Bambang Yudhoyono, yang menilai seorang pemimpin baru harus mendapat sambutan positif dan terhormat dari pemimpin yang digantikannya. Karena dengan cara itulah kebesaran suatu negara dan bangsa bisa dinilai oleh bangsa lain.

"Pemimpin itu datang dan pergi, namun percayalah semua ingin berbuat yang terbaik untuk bangsanya," kata Yudhoyono sebelum meninggalkan Istana Merdeka. (Panca Hari Prabowo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menparekraf Ikut Kaji Pemlokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemlokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com