Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Agraria Tak Setuju Makanan Rapat Diatur, Ini Alasannya

Kompas.com - 12/12/2014, 16:52 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan kurang setuju dengan kebijakan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang mengatur makanan untuk rapat pegawai negeri sipil. Sebelumnya, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menerbitkan aturan bagi setiap PNS untuk menghidangkan makanan lokal dan juga rebus-rebusan.

"Kalau makanan mah apa saja. Tidak perlu diatur-atur. Yang penting enak," kata Ferry seusai menerima delegasi Malaysia di kantornya, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (12/12/2014).

Terkait aturan mengenai makanan lokal, menurut Ferry, tidak ada alasan bagi pemerintah untuk mengaturnya. Sebab, makanan khas Barat atau Asia juga bisa saja diproduksi dari bahan-bahan lokal. Dia mencontohkan tempura, makanan khas Jepang yang terbuat dari terigu dan udang.

"Tempura itu bisa saja kan terigunya buatan lokal, udangnya juga buatan lokal," kata Ferry.

Hal yang sama, kata dia, berlaku juga untuk makanan rebus-rebusan. Dia tidak mengerti alasan kenapa pemerintah menyarankan makanan rebus-rebusan, seperti ubi atau singkong rebus. Ferry justru berseloroh menanggapi makanan rebus-rebusan ini.

"Kalau sehat kita makan yang goreng-gorengan kan tidak ada masalah. Kalau rebus-rebusan itu kan, wah berarti tanda-tanda kolesterol nih," tutur Ferry sambil tertawa.

Kendati kurang setuju terkait peraturan mengenai makanan tersebut, tampaknya Ferry tetap mengikutinya. Di meja rapat, terlihat disajikan getuk, makanan tradisional yang terbuat dari singkong. Adapun di ruang tempat makanan "berat" disajikan, juga terlihat makanan lokal, seperti empal gentong, martabak telor, dan jus jambu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com