Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri Tjahjo Kumolo Terakhir Laporkan Harta Kekayaan 2001 Rp 515,5 Juta

Kompas.com - 27/10/2014, 16:47 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara milik Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo terakhir kali diserahkan pada 19 Juli 2001. Jumlah harta yang dilaporkan ketika itu sebesar Rp 515,5 juta.

Seperti dikutip Antara, Senin (27/10/2014), meski telah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat sejak 1987 hingga 2014, Tjahjo baru satu kali melaporkan harta kekayaannya pada 2001 atau saat KPK masih bernama Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara.

Harta tersebut terdiri atas tanah dan bangunan Rp 87,1 juta yang berada di dua lokasi di Bogor dan dua lokasi di Semarang.

Kemudian, alat transportasi senilai Rp 267,6 juta dengan merek Volvo, Daihatsu, Vistokia, serta motor bermerek Tossa. Harta itu masih ditambah dengan logam mulia, batu mulia, barang seni, dan barang-barang antik sejumlah Rp 15 juta.

Selanjutnya, ada surat berharga senilai Rp 12,5 juta serta giro dan setara kas lain senilai Rp 129,3 juta.

Tjahjo adalah Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan periode 2010-2015, setelah sebelumnya menduduki Ketua DPP PDI-P Bidang Politik.

Pria kelahiran Surakarta, 1 Desember 1957, tersebut mendapatkan gelar sarjana dari Fakultas Hukum Universitas Diponegoro dan memulai karier organisasi sebagai Ketua Biro Organisasi Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jawa Tengah dari 1983-1985.

Ia menjadi anggota Komisi II, III DPR RI pada 1987, 1992, dan Ketua Umum DPP KNPI pada 1990-1993.

Tjahjo telah menjadi Wakil Sekretaris Fraksi PDI-P DPR untuk periode 1999-2002 dan Sekretaris Fraksi PDI-P DPR RI setahun kemudian.

Ia pun menjabat Ketua Tim Kampanye Nasional pemenangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla pada Pemilu Presiden 2014.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com