Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara SBY Sambut Jokowi di Istana pada 20 Oktober

Kompas.com - 13/10/2014, 18:03 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Sebuah upacara penyambutan khusus disiapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk presiden terpilih Joko Widodo pasca-pelantikan pada 20 Oktober mendatang. Untuk seremoni ini, Presiden SBY bahkan sudah berkoordinasi dengan Tentara Nasional Indonesia, yang akan mengawal proses ini.

Seperti apa bentuk seremoni yang disiapkan oleh SBY?

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan, Presiden SBY akan terlebih dulu mengikuti acara pelantikan di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). SBY bersama sang istri kemudian akan kembali ke Istana untuk bersiap menyambut Jokowi.

"Nanti Pak Jokowi akan diterima di Istana Merdeka, akan disambut dan dilakukan serah terima dengan Presiden di dalam. Akan ada upacara militer nanti yang dilakukan. Tata upacara ini akan disampaikan kepada Pak Jokowi," ujar Djoko di Istana Negara, Jakarta, Senin (13/10/2014).

Panglima TNI Jenderal Moeldoko memaparkan, upacara penyambutan itu layaknya acara serah terima jabatan panglima. Dalam cara ini, akan ada pergantian inspektur upacara, dari yang semula dipegang SBY, lalu diserahkan kepada Jokowi.

"Jadi seperti upacara 17 Agustus-an, nanti irup (inspektur upacara)-nya akan bergantian, kemudian salaman," kata Moeldoko.

Moeldoko menyebutkan, TNI menyiapkan 120 personel untuk mengawal proses ini.

Sekretaris Kabinet Dipo Alam menambahkan, pada upacara penyambutan nanti akan ada tujuh kepala negara yang diundang sebagai tamu. Namun, ia belum mau menyebutkan siapa saja tamu penting yang diundang. Yang pasti, kata Dipo, seusai acara penyambutan, Jokowi akan mengantar SBY untuk meninggalkan Istana.

"Beliau akan pulang pakai mobil pribadi," kata dia.

Setelah SBY tak lagi menjabat presiden, pasukan pengamanan presiden (paspampres) yang mengawal pun berubah. Saat menjadi presiden, SBY mendapat pengawalan ekstra ketat dari Paspampres Grup A. Sementara itu, saat nanti dalam perjalanan pulang ke kediamannya, SBY akan dikawal oleh Paspampres Grup D. Paspampres Grup D baru saja dibentuk tahun ini dan bertugas mengamankan para mantan kepala negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

Nasional
Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Nasional
Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com