Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Berharap Perppu Pilkada Berujung Manis

Kompas.com - 03/10/2014, 14:38 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden terpilih Joko Widodo berharap DPR menyetujui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang tentang Pemilihan Daerah yang diterbitkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jokowi tidak menginginkan skenario politik yang tidak kontraproduktif dengan semangat dikeluarkannya Perppu.

Menurut Jokowi, jika DPR menolak perppu tersebut, maka usaha mengembalikan pilkada langsung oleh rakyat menjadi sia-sia. Untuk itu, ia berharap proses pembahasan Perppu Pilkada di DPR berjalan mulus.

"Jangan-jangan sampai perppu yang sudah ditandatangani masuk ke dewan, entar ada masalah lagi. Dari sana keluar, nanti masuk ke MK lagi, ya ndak rampung-rampung," ujar Jokowi di Balaikota Jakarta, Jumat (3/10/2014).

Jokowi berjanji akan mengawal perppu itu agar mendapat persetujuan DPR. Namun, Jokowi enggan menyampaikan strategi yang akan ia lakukan dengan partai politik pendukungnya untuk mengegolkan perppu tersebut. "Tidak usah saya ceritakan, tidak usah saya sebutkan," lanjut Jokowi.

Pada 25 September 2014, DPR RI periode 2009-2014 telah mengesahkan Undang-Undang tentang Pemilihan Kepala Daerah. Salah satu hal yang diatur dalam UU adalah pemilihan kepala daerah tingkat provinsi, kota, dan kabupaten oleh DPRD. Mekanisme pilkada ini mendapat kecaman dari masyarakat. Presiden Yudhoyono juga kecewa dengan hasil voting DPR yang memilih pilkada via DPRD.

Untuk membatalkan UU tersebut, Presiden telah menerbitkan Perppu Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota. Presiden juga menerbitkan Perppu Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Kedua perppu itu diterbitkan pada Kamis (2/10/2014) malam tadi (baca: Batalkan Pilkada Tak Langsung, Presiden SBY Terbitkan 2 Perppu!).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com