Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Drama Demokrat dan Sukacita Koalisi Merah Putih di Atas "Luka" PDI-P

Kompas.com - 26/09/2014, 06:42 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan harus kembali mendapati "tikaman" telak dari Partai Demokrat. Rupa "tikaman" yang ibarat tepat di ulu hati ini kini adalah pilihan sikap netral dan aksi walkout Fraksi Partai Demokrat dari sidang paripurna pengambilan keputusan soal RUU Pemilihan Kepala Daerah, Jumat (26/9/2014) dini hari.

"(Posisi politik) Demokrat adalah penyeimbang. Dengan tak diakomodasinya opsi pilkada langsung dengan 10 koreksi total yang kami sampaikan, maka kami bersikap netral, dan perkenankan kami walkout," kata Juru Bicara Fraksi Partai Demokrat di DPR, Benny K Harman, Jumat dini hari.

Adalah para fraksi dari kubu Koalisi Merah Putih yang bersukacita dengan "kemenangan" mengembalikan mekanisme bahwa pemilihan kepala daerah lewat DPRD. Voting Sidang Paripurna DPR memberikan angka 135 suara untuk pendukung pilkada tetap digelar secara langsung dan 226 suara untuk pilkada lewat DPRD.

Bagi Fraksi PDI-P sebagai motor pengusung pilkada tetap digelar langsung, rutukan jelas tertuju pada pilihan dan tindakan Fraksi Partai Demokrat. Rutukan serupa datang dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa dan Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat.

Drama

Fraksi Partai Demokrat pada saat-saat akhir pembahasan RUU Pilkada tiba-tiba seolah berbalik arah meninggalkan Koalisi Merah Putih yang mengusung wacana mengembalikan pilkada ke DPRD. Partai pemerintah ini menyatakan mendukung mekanisme pilkada langsung, tetapi menerakan 10 syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk dukungan itu.

KOMPAS.com/Indra Akuntono Politisi Partai Demokrat Benny K Harman
Lobi para pemimpin fraksi di tengah sidang paripurna seolah sudah menyatukan hati pengusung pilkada langsung dengan Demokrat. Namun, semua sontak berbalik sama mudahnya, ketika rapat paripurna memperlihatkan gelagat tak akan membuka opsi ketiga voting berupa pilihan pilkada langsung dengan 10 syarat sebagaimana usul Demokrat.

Sebelumnya, sidang paripurna diwarnai kericuhan setelah Demokrat tetap bersikukuh mengusulkan opsi pilkada langsung dengan 10 syarat mutlak. Sementara itu, fraksi lain menentang opsi itu dimasukkan sebagai pilihan dalam voting selain opsi pilkada langsung atau lewat DPRD yang sudah disepakati dalam forum lobi.

Fraksi PKS, yang diwakili Fahri Hamzah, mengingatkan juga bahwa sudah tak ada forum untuk membahas usul Demokrat itu. Fraksi Partai Gerindra juga menyampaikan pertimbangan yang sama. Namun, saat Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso selaku pemimpin rapat menyebutkan hanya akan membua dua opsi untuk voting, interupsi pun bermunculan, dan situasi memanas.

Pada saat itu, trio Fraksi PDI-P, PKB, dan Partai Hanura sudah menyatakan mendukung keinginan Partai Demokrat, mengusung pilkada langsung dengan memasukkan 10 syarat mutlak. Namun, Fraksi Partai Demokrat ternyata menjadikan kericuhan dan perdebatan itu sebagai momentum untuk lagi-lagi berbalik badan.

"Raungan" luka PDI-P

Tak pelak, juru bicara Fraksi PDI-P di forum itu, Yasonna H Laoly, meradang. "Saya mendengar komitmen Bapak SBY ingin menjaga demokrasi, tetapi apa yang kita lihat hari ini sungguh menyesakkan," kata anggota Fraksi PDI-P, Yasonna H Laoly, saat sidang paripurna, setelah pernyataan walkout Partai Demokrat.

"Setelah memberikan masukan dari Partai Demokrat untuk tetap mendukung kedaulatan rakyat, pada perdebatan berikutnya, skenario opsi ketiga ternyata hanya untuk membentuk opsi seolah dukung kedaulatan rakyat. Ini adalah disengaja, kami curigai Demokrat lakukan rekayasa politik," lanjut Yasonna.

Di tengah Yasonna menyampaikan pendapat fraksinya itu, beberapa anggota DPR dari fraksi partai Koalisi Merah Putih melontarkan cibiran. Ada yang menyoraki "wuuuu...", ada juga yang berceletuk "kasian deeh..."

Sindiran dari yang tak satu suara

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com