Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda dengan Jokowi, JK Tegaskan Tak Ada Cara Lain Selain Naikkan Harga BBM

Kompas.com - 08/09/2014, 15:19 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan Tim Transisi saat ini tengah mengkaji berbagai opsi untuk mengatasi masalah subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang membebani anggaran pendapatan dan belanja negara. Kajian itu dilakukan sebelum mengambil opsi menaikkan harga BBM bersubsidi.

Namun, wakil presiden terpilih Jusuf Kalla berpendapat, sudah tak ada lagi cara lain kecuali menaikkan harga BBM.

"Dalam waktu singkat, subsidi harus dialihkan. Tidak ada cara lain," kata Kalla saat berpidato dalam acara Rembuk Nasional Kebijakan Tata Kelola Migas di Jakarta, Senin (8/9/2014) siang.

Kalla menilai, subsidi BBM yang diberikan pemerintah selama ini sudah salah sasaran. Subsidi, kata dia, justru dinikmati oleh masyarakat mampu. Oleh karena itu, akan lebih baik jika subsidi dialihkan untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas.

Kalla mengaku sudah mendengar dan mempertimbangkan matang-matang berbagai opsi yang bermunculan.

"Mau ada mobil yang merek tertentu bisa pakai (subsidi BBM), tidak bisa begitu. Itu kan stiker tinggal dicabut saja. Tidak pakai logika cara berpikir seperti itu," kata Kalla.

Dikonfirmasi seusai acara, Kalla enggan terlalu menghiraukan sikap Jokowi dan Tim Transisi yang masih mengkaji berbagai opsi lain. Ia tetap pada pendiriannya bahwa menghapus subsidi BBM adalah suatu keharusan.

"Ah dikaji, itu kan dia saja, enggak ada opsi lain. Subsidi harus dialihkan ke ruang publik," ujar politisi senior Partai Golkar itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawarkan Zita Anjani sebagai Cawagub Kaesang, PAN Mengaku Sadar Diri

Tawarkan Zita Anjani sebagai Cawagub Kaesang, PAN Mengaku Sadar Diri

Nasional
Eks Waketum Yusril Minta Menkumham Batalkan Kepengurusan Baru PBB

Eks Waketum Yusril Minta Menkumham Batalkan Kepengurusan Baru PBB

Nasional
Polri Akan Cek dan Mitigasi Dugaan Data INAFIS Diperjualbelikan di 'Dark Web'

Polri Akan Cek dan Mitigasi Dugaan Data INAFIS Diperjualbelikan di "Dark Web"

Nasional
Ingin Duetkan Kaesang dengan Zita Anjani, PAN: Sudah Komunikasi

Ingin Duetkan Kaesang dengan Zita Anjani, PAN: Sudah Komunikasi

Nasional
Ada Tiga Anak Yusril, Ini Susunan Lengkap Kepengurusan Baru PBB

Ada Tiga Anak Yusril, Ini Susunan Lengkap Kepengurusan Baru PBB

Nasional
Polri Usut Dugaan Pidana Terkait Serangan 'Ransomware' di PDN

Polri Usut Dugaan Pidana Terkait Serangan "Ransomware" di PDN

Nasional
Siap Kembalikan Uang, SYL: Tetapi Berapa? Masa Saya Tanggung Seluruhnya...

Siap Kembalikan Uang, SYL: Tetapi Berapa? Masa Saya Tanggung Seluruhnya...

Nasional
Heru Budi: Rusunawa Marunda Bakal Dibangun Ulang, Minimal 2 Tower Selesai 2025

Heru Budi: Rusunawa Marunda Bakal Dibangun Ulang, Minimal 2 Tower Selesai 2025

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pengamat Sebut Kemekominfo-BSSN Harus Dipimpin Orang Kompeten

Pusat Data Nasional Diretas, Pengamat Sebut Kemekominfo-BSSN Harus Dipimpin Orang Kompeten

Nasional
SYL Mengaku Menteri Paling Miskin, Rumah Cuma BTN Saat Jadi Gubernur

SYL Mengaku Menteri Paling Miskin, Rumah Cuma BTN Saat Jadi Gubernur

Nasional
Uang dalam Rekening Terkait Judi Online Akan Masuk Kas Negara, Polri: Masih Dikoordinasikan

Uang dalam Rekening Terkait Judi Online Akan Masuk Kas Negara, Polri: Masih Dikoordinasikan

Nasional
Anak-anak Yusril Jadi Waketum, Bendahara, dan Ketua Bidang di PBB

Anak-anak Yusril Jadi Waketum, Bendahara, dan Ketua Bidang di PBB

Nasional
Satgas Judi Online Gelar Rapat Koordinasi Bareng Ormas Keagamaan

Satgas Judi Online Gelar Rapat Koordinasi Bareng Ormas Keagamaan

Nasional
MUI Dorong Satgas Pemberantasan Judi Online Bekerja Optimal

MUI Dorong Satgas Pemberantasan Judi Online Bekerja Optimal

Nasional
Saat SYL Singgung Jokowi Pernah Jadi Bawahannya di APPSI...

Saat SYL Singgung Jokowi Pernah Jadi Bawahannya di APPSI...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com