Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi VII: Jokowi Bisa Langsung Menaikkan Harga BBM

Kompas.com - 29/08/2014, 13:17 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Golkar, Satya Wira Yudha, mengatakan, presiden terpilih Joko Widodo bisa saja langsung menaikkan harga BBM bersubsidi setelah resmi menjabat sebagai presiden nantinya. Pasalnya, di dalam UU APBN-P 2014 tidak terdapat klausul bahwa kenaikan harga BBM harus atas persetujuan DPR.

"Di dalam APBN-P 2014, pemerintah bisa melakukan penyesuaian APBN-P untuk subsidi BBM. Tanpa persetujuan DPR, artinya kami memberikan keleluasaan apabila mungkin pemerintahan sekarang atau pemerintahan baru nantinya mau menaikkan BBM bersubsidi sampai Desember 2014," ujar Satya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (29/8/2014).

Menurut dia, DPR sebenarnya sudah memberikan kelonggaran bagi pemerintah untuk menyesuaikan harga BBM pada tahun 2014 ini. Namun, Satya mengaku tak mengerti alasan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak menaikkan harga BBM.

Padahal, menurut dia, harga BBM memang sudah seharusnya kembali ke harga normal. Sementara itu, subsidi BBM yang selama ini terfokus pada subsidi produk harus mulai dialihkan pada subsidi langsung ke orang.

"Hanya, ini butuh proses dan butuh kemauan politik," kata dia.

Sementara itu, untuk RAPBN 2015, Satya mengatakan bahwa DPR baru akan membahasnya bersama pemerintah pada Senin (1/9/2014).

"Kalau untuk kenaikan harga BBM tahun 2015, akan sangat bergantung dari hasil pembicaraan pasal per pasal kami di Banggar bersama dengan Menteri Keuangan," kata Satya.

Menko Perekonomian Chairul Tanjung menegaskan, Presiden SBY tidak akan menaikkan harga BBM bersubsidi karena tidak mau menambah beban masyarakat yang sudah cukup berat. Terlebih lagi, harga BBM sudah dinaikkan pada 2013 lalu, ditambah dengan adanya kenaikan tarif dasar listrik (TDL) pada tahun ini.

Jokowi siap menaikkan harga BBM bersubsidi nantinya meskipun kebijakan tersebut dianggap tidak populer oleh masyarakat. Bagi Jokowi, yang terpenting, kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi itu disertai pengalihan anggaran untuk pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah.

Adapun JK berpendapat, kenaikan harga BBM seharusnya sudah dilakukan karena kelangkaan BBM sudah menjalar ke mana-mana. (Baca: JK: Soal Kenaikan Harga BBM, Besok Juga Oke)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Linta Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Linta Sempat Macet

Nasional
KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

Nasional
Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Nasional
PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

Nasional
Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Nasional
Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Nasional
55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com