Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dibanding Golkar, Jokowi Lebih Baik Ajak Demokrat Berkoalisi"

Kompas.com - 28/08/2014, 11:59 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pakar komunikasi politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Gun Gun Haryanto mengatakan, pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi), Rabu (27/8/2014), membuka peluang bergabungnya Partai Demokrat dalam koalisi Jokowi-Jusuf Kalla.

Namun, kemungkinan koalisi ini lagi-lagi akan bergantung pada komunikasi antara SBY selaku Ketua Umum Partai Demokrat dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Gun Gun menuturkan, Partai Demokrat dan SBY saat ini terlihat menjaga jarak dengan koalisi Merah Putih. Hal ini terlihat dari tidak ikutnya Demokrat dalam koalisi permanen Merah Putih. Namun, hal ini bukan berarti Partai Demokrat akan bergabung ke koalisi Jokowi-JK.

"Masih ada barrier SBY dan Megawati," kata Gun Gun, saat dihubungi, Kamis (28/9/2014).

Menurut dia, komunikasi SBY dengan Jokowi memang lebih mudah untuk membahas proses transisi. Namun, apabila bicara pembentukan koalisi di parlemen, Jokowi bukanlah pengambil keputusan.

"Pasti melibatkan partai, dan decision maker ada di bu Mega. Kalau koalisi mau terbangun, harus ada prasyarat membaiknya komunikasi politik ibu Mega dan SBY," ucap Gun Gun.

Dalam koalisi pengusung Jokowi-JK hanya ada empat partai di DPR periode 2014-2019, yakni PDI-P, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hanura, dan Partai Nasdem. Koalisi itu hanya memperoleh 207 kursi di DPR.

Dalam koalisi Merah Putih, ada lima parpol yang lolos ke DPR, yakni Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Golkar, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Koalisi itu memiliki 292 kursi di DPR.

Adapun Demokrat memperoleh 61 kursi di DPR selanjutnya. Dengan demikian, Jokowi-JK masih membutuhkan tambahan parpol dalam koalisi untuk mengamankan kebijakannya mendatang yang perlu pembahasan di parlemen.

"Saya melihat lebih baik Jokowi mengajak koalisi Partai Demokrat yang sebelumnya menyatakan netral daripada Partai Golkar karena dengan Demokrat lebih bulat selama bisa mendapat dukungan dari SBY. Kalau Golkar, terlalu banyak faksi yang membuat koalisi nanti tidak stabil," kata Gun Gun.

Demokrat sudah memutuskan untuk berada di luar pemerintahan Jokowi-JK nantinya. Keputusan itu diyakini tidak akan berubah. (baca: Max: SBY Tak Pernah Ingkar Janji, Demokrat Tak Akan Gabung Koalisi Jokowi-JK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com