Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 4 Faktor yang Dianggap Jokowi Jadi "Kunci" Taklukkan Prabowo

Kompas.com - 04/08/2014, 07:07 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden terpilih Joko Widodo mengapresiasi dan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para pendukung dan relawan yang berkontribusi pada pemenangan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla pada Pemilu Presiden 2014. Saat halal bi halal dengan para relawan, Minggu (3/8/2014), Jokowi mengungkapkan, beberapa pekan menjelang pemilihan presiden, perbedaan tingkat elektabilitasnya dengan Prabowo Subianto sangat tipis. Akan tetapi, menurut dia, ada empat faktor yang menjadi kunci kemenangannya atasi Prabowo-Hatta Rajasa.

Pertama, kata Jokowi, gerak para relawan ke rumah-rumah warga beberapa hari menjelang pencoblosan. Kedua, pernyataan "sinting" yang dilontarkan politisi Partai Keadilan Sejahtera, Fahri Hamzah, yang masuk dalam tim pemenangan Prabowo-Hatta, merespons ide Hari Santri yang digagas Jokowi. Ketiga, Konser Salam 2 Jari pada 5 Juli 2014; dan terakhir, penampilannya dalam debat terakhir antarkandidat. 

"Yang ketiga ini yang memberikan efek yang luar biasa adalah Konser Salam 2 Jari yang ada di GBK. Itu efeknya luar biasa karena semua media menayangkan dan memberitakan semuanya. Orang grogi kemudian terpengaruh kemudian akhirnya memilih Jokowi. Kemudian, yang keempat, katanya waktu debat katanya saya kelihatan pintar, katanya. Ini katanya lho ya," kata Jokowi, di hadapan para relawan, di Jakarta, Minggu (3/8/2014).

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengucapkan terima kasih kepada para relawan terutama mereka yang terlibat dalam Konser Salam 2 Jari. Menurut Jokowi, para relawan telah berjuang keras tanpa kenal waktu, bahkan melakukannya tanpa dibayar.

Jokowi lalu mengisahkan permintaan Ketua Panitia Konser Salam 2 Jari Abdee Slank yang mengatakan ia harus datang pada konser tersebut. Saat itu, kepada Abdee, Jokowi menyatakan kesanggupannya untuk hadir dengan syarat Stadion Gelora Bung Karno harus penuh. Jokowi mengaku tidak akan datang bila massa yang hadir hanya memenuhi setengah Stadion GBK. Menjelang sore, lanjut Jokowi, ia mendapatkan informasi bahwa jumlah massa yang hadir semakin membludak. Jokowi pun akhirnya memutuskan untuk datang.

"Waktu masuk, saya tidak membayangkan yang hadir akan sebanyak itu. Saya yakin saat itu kalkulasinya pasti menang," kata Gubernur DKI Jakarta ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Nasional
SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

Nasional
Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com