Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPI: Sekarang Fokus ke "Real Count" KPU

Kompas.com - 16/07/2014, 21:19 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Idy Muzayad mengatakan, masyarakat sempat kebingungan dengan stasiun TV yang menayangkan quick count atau hitung cepat yang lebih dini bahkan sebelum TPS ditutup. Terkait hasil hitung cepat yang berbeda-beda, KPI mengimbau stasiun TV untuk fokus menayangkan penghitungan manual Komisi Pemilihan Umum.

"Kalau kalangan menengah ke atas mungkin memahami perbedaan hasil quick count itu. Tapi beda dengan grass root. Itu sebabkan kebingungan," ujar Idy saat diskusi "Meluruskan Quick Count", di Media Centre Badan Pengawas Pemilu, Rabu (16/7/2014).

Idy menuturkan, Bawaslu, KPU, dan KPI telah memberi imbauan agar TV menyiarkan hitung cepat, paling tidak 1 jam setelah TPS ditutup. Sayangnya, pada tanggal 9 juli, TV sudah mulai menyiarkan hasil hitung cepat pukul 11.00, yang berdasarkan TPS di Indonesia Timur.

Terkait kisruhnya hitung cepat yang menampilkan hasil yang berbeda, Idy ingin media, khususnya TV, menampilkan berita yang tidak memancing keributan. Menurut dia, kini TV relatif sudah tidak lagi menayangkan hasil hitung cepat.

Meski begitu, ada 1 dan 2 TV yang menayangkan hasil hitung cepat. Untuk itu, ia mengimbau media untuk fokus pada penghitungan KPU. "Akan sangat bagus kalau sekarang fokus ke real count yang dilakukan KPU. Itu saja dipantau, ketahuan. Daripada ekspos terus perbedaan quick count," jelas Idy.

Idy juga mengkritisi kesalahan lembaga penyiaran yang kurang memberi penegasan bahwa hasil hitung cepat bukanlah hasil resmi, tetapi hanya sebatas prediksi dan gambaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com