Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil "Real Count" Saksi, Kubu Prabowo-Hatta Klaim Ungguli Jokowi-JK

Kompas.com - 10/07/2014, 20:58 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kubu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mengklaim perolehan suara calonnya lebih unggul dari pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Klaim tersebut berdasarkan data yang dikumpulkan dari saksi di setiap tempat pemungutan suara oleh Pusat Tabulasi Nasional Prabowo-Hatta.

Wakil Ketua Bidang Saksi dan Hukum Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Taufik Ridho, mengatakan, hingga pukul 18.20 WIB, jumlah suara yang masuk berdasarkan formulir C1 yang dikumpulkan saksi di TPS ialah sebesar 82.975.065 suara. Data tersebut setara dengan 60 persen jumlah pemilih yang menyalurkan hak suaranya pada 9 Juli kemarin.

"Perolehan suara pasangan Prabowo-Hatta sebesar 42.874.556 suara atau sekitar 51,67 persen, sedangkan perolehan suara Jokowi-JK 40.100.509 atau sekitar 48,33 persen," kata Taufik saat menyampaikan hasil real count di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Kamis (10/7/2014).

Taufik mengatakan, proses pengumpulan data tersebut dilakukan sejak pukul 13.30 WIB setelah penghitungan suara dimulai. Setidaknya, ada 470.000 lebih saksi per TPS yang dikerahkan dan 80.000 lebih di tingkat kelurahan yang telah diseleksi sebelumnya untuk melaporkan hasil perhitungan suara.

Taufik menambahkan, proses perhitungan suara ini masih terus dilakukan karena belum seluruh data masuk lantaran masih ada daerah yang belum melakukan pencoblosan. Meski masih ada 40 persen suara yang belum terinput datanya, Taufik optimistis, pasangan Prabowo-Hatta unggul dibanding dengan rivalnya.

"Sebanyak 60 persen itu sudah mewakili tren, biasanya ya, kecuali ada daerah-daerah yang signifikan," ujarnya.

Lebih jauh, ia menegaskan jika data real count yang dilakukan Pusat Tabulasi Nasional Prabowo-Hatta tidak menjadi rujukan mutlak hasil akhir perhitungan suara. Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, kata dia, tetap menunggu hasil akhir perhitungan suara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum.

"Ini hanya sebagai bagian rujukan acuan kita. Ini back-up-nya, kalau trennya mengarah ke sana (kemenangan)," kata Ridho.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Nasional
KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

Nasional
Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Nasional
PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

Nasional
Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Nasional
Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Nasional
55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com