JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil presiden Hatta Rajasa menegaskan bahwa impor minyak bukan suatu kejahatan. Alasan utama negara masih melakukan impor ialah karena produksi minyak yang telah diolah menjadi bahan bakar minyak masih kurang di dalam negeri.
"Impor minyak bukan kejahatan," ujar Hatta dalam debat antarcalon wakil presiden di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Minggu (29/6/2014) malam, seperti dikutip Tribunnews.com.
Hatta mengatakan, jika impor minyak bersifat kejahatan, itu sebaiknya diserahkan ke pihak hukum. Dalam hal ini, KPK dan pihak kepolisian harus turun tangan mengurus hal tersebut.
"Persoalan mafia serahkan ke hukum. Apa pun namanya mafia hukum, mafia minyak tindak kejahatan," kata Hatta menjawab pertanyaan capres Jusuf Kalla (JK) soal mafia impor minyak.
Hatta menambahkan, JK tahu mengapa negara masih mengimpor minyak. Hatta mengatakan, angka penurunan lifting minyak lebih besar saat kepemimpinan SBY-JK periode 2004-2009. Pada kepemimpinan SBY-Boediono periode 2009-2014, kata Hatta, pemerintah menahan penurunan lifting minyak 3 sampai 5 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.