Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Salah, Tjahjo Minta Maaf kepada Keluarga Ketum PBNU Said Aqil

Kompas.com - 23/05/2014, 21:49 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Ketua Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pemilu Presiden 2014, Tjahjo Kumolo, mengakui kesalahannya dan berjanji akan segera meminta maaf kepada keluarga Ketua Umum Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj. Permintaan maaf Tjahjo ini berkaitan dengan pernyataannya yang mengklaim istri Said Aqil, Nurhayati, menawarkan diri menjadi tim pemenangan Jokowi-JK.

"Atas nama tim, saya meminta maaf," kata Tjahjo kepada Kompas.com, Jumat (23/5/2014) malam.

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan itu menjelaskan, nama Nurhayati masuk dalam tim pemenangan Jokowi-JK karena diusulkan oleh fungsionaris PKB dalam rapat gabungan. Sebagai anggota koalisi, PKB memang memiliki hak untuk mengusulkan nama, dan Tjahjo merasa tak memiliki kewenangan untuk menolaknya.

"Saya kira PKB sudah konfirmasi kepada beliau (Nurhayati) dan saya memang tidak konfirmasi ulang karena usulan nama-nama tim sukses kan usulan semua partai, jadi kami tidak berhak konfirmasi ulang," ujarnya.

Agar permasalahan ini tak berlanjut panjang, kata Tjahjo, ia akan segera meminta maaf kepada Nurhayati dan keluarga Said Aqil melalui surat yang dilayangkan pada Sabtu (24/5/2014) besok.

"Kalau dianggap salah, saya mohon maaf. Surat resmi permohonan maaf akan saya sampaikan kepada beliau besok," katanya. 

Sebelumnya diberitakan, dalam daftar tim pemenangan Jokowi-JK pada Pilpres 2014, nama Nurhayati masuk dalam tim pengarah. Koordinator pengarah tim pemenangan itu adalah Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Sidharto Danusubroto yang saat ini menjabat Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat.

Tjahjo mengatakan, nama Nurhayati ada dalam daftar tim pemenangan karena yang bersangkutan menawarkan diri.

"Atas keinginan sendiri. Dia (Nurhayati) yang menawarkan, masa enggak kita terima," ucap Tjahjo, Jumat sore.

Menanggapi hal itu, Nurhayati membantah dan merasa tersinggung. Ia mengaku tak pernah berkomunikasi dengan Tjahjo dan tak pernah menawarkan dirinya menjadi timses Jokowi-JK. Melalui juru bicara keluarga Said Aqil, M Nabil Haroen, Nurhayati meminta Tjahjo meralat pernyataannya dan mengancam untuk menempuh jalur hukum.

Baca juga:
Keluara Ketum PBNU Said Aqil Tuntut Tjahjo Kumolo Minta Maaf

Istri Ketum PBNU Masuk Tim Sukses Jokowi-JK
Istri Ketum PBNU Bantah Jadi Timses Jokowi-JK

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com