Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aburizal Bakrie dan Megawati Bertemu Empat Mata

Kompas.com - 15/05/2014, 11:54 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Ketua Umum Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie melakukan pertemuan tertutup dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2014). Ical hanya berbicara berdua dengan Megawati dalam pertemuan kali ini.

"Tadi Pak ARB sudah masuk dari pintu yang lain, sekarang sudah di dalam dan sedang berbicara empat mata dengan Megawati," ujar Ketua DPP Partai Golkar Rizal Mallarangeng di kediaman Megawati, Kamis. Dia mengaku belum mengetahui isi pembicaraan yang tengah dilakukan Megawati dan Ical.

Menurut Rizal, Aburizal akan menggelar konferensi pers begitu pertemuan dengan Megawati usai. Namun, dia mengatakan, koalisi Partai Golkar dan PDI-P memang cukup terbuka. "(Dasar pemikirannya) kalau kita gabungkan apakah tidak lebih baik untuk Indonesia ke depan? Kami berpikir bagaimana memerintah lima tahun, eksekutifnya kuat, menang satu putaran, kemudian legislatifnya mendukung dengan perolehan 50 persen 1, supaya memerintahnya gampang."

Adik dari Andi Alfian Mallarangeng ini menjelaskan, jika Golkar bergabung dengan poros PDI-P, PKB, dan Partai Nasdem, maka jumlah kursi mencapai 242 kursi. "(Pemerintahan) ini akan didukung oleh komposisi mayoritas parlemen sehingga perencanaan pemerintahan gampang. Ini ide dasar yang mulia," ujarnya.

Dalam beberapa hari terakhir, Aburizal menggelar pertemuan intensif dengan sejumlah tokoh politik. Pada Selasa (13/5/2014), misalnya, Ical bertemu dengan bakal calon presiden Joko Widodo di Pasar Gembrong, Jakarta Pusat.

Dalam pertemuan dengan Jokowi itu belum ada kata sepakat soal koalisi Partai Golkar dan PDI-P. Namun, Aburizal mengatakan, pertemuan tersebut merupakan bagian dari upaya mendapatkan kejelasan soal koalisi partainya dan PDI-P.

Meski demikian, pada saat deklarasi koalisi PDI-P yang digelar Rabu (14/5/2014), Partai Golkar belum menjadi bagian dari koalisi itu. Hanya ada tiga ketua umum partai dalam deklarasi itu, yakni Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Pada hari deklarasi koalisi PDI-P tersebut, Aburizal justru bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam pertemuan itu disebutkan, SBY menawarkan opsi membentuk poros ketiga kepada Ical, tetapi belum ada jawaban dari Aburizal.

Menjelang masa pendaftaran para bakal pasangan calon untuk Pemilu Presiden 2014, Partai Demokrat kembali menyuarakan kemungkinan menggulirkan koalisi poros ketiga. Sebagai bagian dari wacana itu, mereka mengusulkan mengusung politisi Partai Golkar, Hamengku Buwono X, sebagai kandidat untuk diusung.

Setelah bertemu dengan SBY, masih pada hari yang sama, Ical juga menemui petinggi dari dua partai lain. Mereka adalah Ketua Umum Parati Hanura Wiranto dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

Nasional
Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Nasional
Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Nasional
55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com